Minggu, 17 Januari 2016

Guru PAUD pun terlibat Bersama Petani

Regina Seno yang biasa disapa kerabat dekatnya dengan nama Gina. Ia lahir di sebuah dusun kecil Duli, desa Reroroja, Kecamatan Magepanda pada tanggal 3 Agustus 1984. Regina seno dikarunia 2 orang anak seorang putra dan  seorang putri. 

Sejak masa muda, ia sudah tekun bekerja membantu orangtuanya untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga, atau boleh dikatakan sebelum menikah ia sudah jadi petani. Pengalaman sebagai seorang petani membawa berkah yang melimpah. Karena menurut ibu 2 anak ini hidup tidak susah, mau makan tinggal pergi ambil, tidak repot-repot untuk beli. Walaupun hanya tanam dan panen tetapi hasilnya bisa untuk dinikmati. 

Ia tergabung dalam kelompok tani “Sedang Mekar” pada tanggal 02 Juni 2014. Kelompok yang paling aktif untuk kelompok perempuan tani di desa Magepanda. Di kelompok ini, Gina sebagai ketua kelompok yang memimpin 11 personil anggota kaum hawa yang sudah berusia lanjut. Sosok Gina tidak asing lagi bagi kalangan teman-teman kader dan staf WTM. Kemampuan memfasilitasi cukup baik.  Banyak peran yang dijalaninya, bukan saja sebagai kader tani tetapi juga seorang Guru PAUD yang mengabdi di desa kelahirannya.

Sejak bergabung dengan WTM banyak hal yang ia dan kelompoknya  temukan terutama dalam model teknis usaha tani dan manajemen kelompok.  Dari situ ia pun belajar bagaimana mengembangan sistem pola tani yang benar dan tepat. Motivasi  yang terus menerus membawa dampak yang cukup baik bagi anggota kelompoknya.

Dalam setiap diskusi selalu menyampaikan tentang bagaimana petani bisa merawat kebunnya sendiri sehingga hasil panennya bisa mencukupi. Menjadi anggota harus  bekerjasama  dalam setiap kegiatan, selalu kompak agar tujuan dapat tercapai. Banyak hal yang sudah dilakukan bersama anggotanya seperti mempratekkan pupuk dan pestisida organik, dan berbagai kegiatan swadaya diantaranya swadaya pembuatan kandang ayam, swadaya pelihara ayam, tanam sayur, swadaya pembibitan kakao,  tanam kelapa, mahoni dan jati putih.
Menurutnya, yang paling penting solusi untuk mengatasi kemarau panjang itu hanya bisa diatasi dengan bahan organik selalu disampaikan dalam setiap pertemuan kelompok.

Setelah mengetahui teknik yang sebenarnya ia pun mulai menekuni tanam sayur di lahan yang berada di belakang rumahnya. Seperti biasanya yang dibudidayakan adalah sawi hijo, kangkung, kacang panjang dan terung semata-mata untuk dikonsumsi sehari-hari. Di lahan sawah yang luasnya kurang lebih ¾ ha ini yang merupakan warisan dari mertuanya ditanami padi dan kacang hijau, kira-kira 12 karung penuh  di dapatnya. Hasil panennya sebagian untuk dimakan sebagiannya lagi untuk dijual. Untuk usaha ayam kampong setiap bulan pemasukan yang ia terima rata-rata sekitar Rp.150.000 sampai Rp.500.000.  Ayam langsung dijual ke pasar ada juga pembeli langsung dating ke rumah. Regina mengakui bahwa metode pendampingan  ini sangat berbeda dari pengalaman pendampingan yang pernah diikutinya.

Gina dan kawan-kawannya merasa sangat tertarik bergabung bersama WTM. Aktifitas yang ditekuni di kebunnya begitu tinggi. Kotoran ternak dan daun-daun hijau menjadi makanan rutin bagi tanah dan tanamannya. Karena keaktifannya sebagai kader tani, sehingga anggota kaum hawa pun dengan antusias menerapkan teknis pola tani di kebun mereka masing-masing. Hasil yang dicapai pun tidak meleset jauh dengan panenan yang ada di lahannya.

Diakuinya, bahwa dahulunya menjadi petani tenaga yang dikeluarkan begitu-begitu saja tetapi sekarang benar-benar terfokus untuk tanam, rawat, makan dan jual. Waktu yang ada lebih banyak digunakan untuk mengurus kebunnya. Sepertinya Kebun menjadi urusan nomor satu baginya. Untuk pupuk dan obat pembasmi hama, bagi kelompok Sedang Mekar sangat tidak sulit didapat, tinggal saja ambil, diracik dan disemprot ke tanaman dengan teknik yang ditentukan. (EM - Tim KN3)

Tidak ada komentar:

<marquee>WTM LAKUKAN VAKSIN AYAM DI 3 KELOMPOK TANI DI EGON GAHAR</marquee>

Ansel Gogu (Kader Tani WTM) sedang Vaksin ayam anggota Kel. Tani Egon Gahar, KN , Dalam rangka mendorong sebuah pola budi daya ternak t...