Jumat, 15 Januari 2016

Petani Peneliti Renggarasi Menanam Padi untuk Lakukan Penelitian Kawin Silang

Pada bulan November lalu, beberapa petani peneliti difasilitasi oleh Wahana Tani Mandiri (WTM) dan Pusat Sekolah Lapangan (Puskolap) Jiro-jaro yang didukung Miserior Jerman dalam Program "Pengembangan Kapasitas Petani berbasis Konservasi dalam Adaptasi Perubahan Iklim".

Salah satu petani peneliti Florianus Herjon (33), (Kelompok Watuteke 2/Sukma) petani asal desa Renggarasi Kecamatan Tanawawo telah mempersiapkan lahan penelitian dan telah melakukan penanaman padi varietas lokal gamal dan gorotuna, ujarnya saat ditemui Tim Kabar Nuhang di kebunnya, (13/01)

Dua varietas ini menjadi pilihan peneliti dalam mencari bibit unggul yang akan dikembangkan. Sebelum penelitian ini dilakukan, peneliti mencoba mengidengtifkasi karakter dari dua varietas lokal ini, diantaranya Pare Gama berwarna merah, berumur panjang, rasa enak, produksi tinggi dan tahan hama. Sedangkan Pare Gorontuna berwarna merah, hasil tinggi, memiliki anak sedikit, tidak tahan rebah dan rasa enak, ulasnya,

Hezron dan anggota kelompok sedang menanam varietas padi piilahan yang mau diteliti dalam proses perkawinan silang/pemulian benih.
Hejron telah melakukan penanaman dan kini sedang dalam perawatan  dengan melakukan setiap pencatatan terhadap perkembangan kedua varietas ini. Hanya saja kami kuatir karena dampak dari anomali iklim ini bisa berpengaruh terhadap pertumbuhan padi tersebut.

Sedangkan, Herry Naif (koordinator Advokasi, Riset dan Pengelolaan Hasil) memberi apreseasi kepada petani peneliti yang terus bersemangat dalam melakukan penelitian. Bahwa, secara kelembagaan kami berharap bahwa penelitian ini bisa berjalan baik agar bisa memberi manfaat bagi peneliti dan kelompoknya. Kedanti petani sedang mengalami anamoli iklim dimana terjadi kekeringan yang berkepanjangan dan musim hujan tidak teratur baik.  Petani penelitian ini hendaknya ditularkan kepada petani lain. sebab, pemulian benih padi melalui perkawinan silang menjadi hal penting yang perlu dilakukan petani, agar tidak bergantung pada bibit yang didatangkan dari luar daerah, ujar putra kefa.

Sambungnya, pada saat umur kawin kami akan berkoordinasi dalam tim agar dilakukan pemantauan dan penelitian agar secara metodologis dapat dikontrol dan juga didampingi agar itu menjadi pembelajaran bersama. (Tim KN)

Tidak ada komentar:

<marquee>WTM LAKUKAN VAKSIN AYAM DI 3 KELOMPOK TANI DI EGON GAHAR</marquee>

Ansel Gogu (Kader Tani WTM) sedang Vaksin ayam anggota Kel. Tani Egon Gahar, KN , Dalam rangka mendorong sebuah pola budi daya ternak t...