Selasa, 14 Juni 2016

WTM Maumere Latih 15 Kader Tani Matipara

Sumber: http://www.duta-news.com/2016/06/13/wtm-maumere-latih-15-kader-tani-matipara/
WTM Maumere Latih 15 Kader Tani Matipara
Senin, 13 Juni 2016 | 15:21

Foto : Wahana Tani Mandiri (WTM) Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bekerjasama dengan Critycal Ecosystem Partnership Fund (CEPF) melatih 15 Kader untuk mengawali program Peningkatan Pendapatan Masyarakat dalam Mendukung Menejemen Ekositem Berkelanjutan di Kawasan Egon Ili Medo.

Maumere, Duta-news.com – Wahana Tani Mandiri (WTM) Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bekerjasama dengan Critycal Ecosystem Partnership Fund (CEPF) melatih 15 Kader untuk mengawali program Peningkatan Pendapatan Masyarakat dalam Mendukung Menejemen Ekositem Berkelanjutan di Kawasan Egon Ili Medo.
Traning Of Trainer (TOT) ini berlangsung di Puskolap Jiro-Jaro, Tana li, desa Bhera, Kecamatan Mego Kabupaten Sikka selama empat hari, mulai dari Tanggal 6-9 Juni 2016. Pelatihan ini dihadiri utusan dari Desa Natakoli, Hale, Hebing dan Egon Gahar dan difasilitasi oleh Herry Naif dan Win Keupung.
Sementara dalam TOT tersebut, peserta kader tani dilatih bagi tentang Pendidikan Community Organizer, dan teknik memfasilitasi dipandu oleh Herry Naif dan Carolus Winfridus Keupung.
Pimpinan Wahana Tani Mandiri, Winfridus Keupung  ditemui media ini Senin (13/06/2016) di ruangan kerjanya mengatakan, bahwa makhluk hidup dan alam semesta merupakan dua unsur penting  yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Keduanya memiliki ikatan saling ketergantungan yang sangat kuat.
WTM, awalnya menjadi agen pupuk kimia, namun dalam perkembangannya, kami kemudian melakukan kajian banding terhadap perbedaan penggunaan pupuk organik dan pupuk kimia. Dari kajian itu, WTM menemukan sebuah dampak positif yang dimiliki pupuk organik. “Petani di Flores yang masih banyak bergantung pada alam hendaknya menjadikan alam sebagai sebuah layanan,” katanya.
Karena itu, dengan konsep ini tentunya petani juga turut menjaga kelestarian lingkungan. Mereka disebutnya green’s farmer, ujar win Keupung.
Kita akan melatih petani, tentang Konservasi tanah dan air, dan juga soal struktur dan tekstur tanah. Bahwa tanah yang subur harus memiliki perimbangan antara unsur liat, pasir dan debu. Selain itu juga harus didukung oleh unsur hara makro seperti Nitrogen (untuk pertumbuhan tanaman), Kalium (memperkuat batang dan bunga) dan Phospor (pertumbuhan akar dan batang). Juga unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman yakni; besi (fe), Seng (zn) Tembaga (cu), mangan (Mn), Boron (B), Molipden (mo).
Sementara itu, Kristo salah satu pemateri mengatakan, pertanain berkelanjutan harus dilihat dari aspek ekologi, ekonomi, teknologi dan pemberdayaan. Pemupukan tanaman, kata kristo, pupuk organik dan pestisida organik beberapa manfaat diantaranya, meningkatkan lapisan olah permukaan tanah, Meningkatkan populasi jasak renik atau mikroorganisme tanah, Meningkatkan daya serap akar dan daya serap tanah terhadap air, Memperbaiki perembesan air, serta pertukaran udara dalam tanah, Meningkatkan produksi tanaman semaksimal mungkin, Menstabilkan ph tanah, Meningkatkan kapasitas tukar kation, kapasitas buffer dan daya pegar air, Menyuburkan dan menggemburkan tanah, Mempercepat proses penguraian bahan-bahan organik, Merangsang pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran yang baik, sehingga dapat mengambil unsur hara yang banyak dan menjadikan tanaman sehat dan kuat, Memperbesar prosentase pembentukan bunga menjadi buah dan biji.
Dikatakan Kristo, beberapa keunggulan pupuk organik diantaranya, Meningkatkan kandungan air dan dapat menahan air untuk kondisi berpasir, Meningkatkan daya tahan terhadap pengikisan, Meningkatkan pertukaran udara, jumlah pori-pori dan sifat peresapan air untuk kondisi tanah liat, Menurunkan tingkat kekerasan lapisan permukaan tanah, Mengandung unsur hara makro mikro yang lengkap, Aman (ramah lingkungan), Efektif dan ekonomis (murah/mudah di dapat), Menghilangkan rasidu kimia, Aplikasi yang mudah (bisa diaplikasikan sebelum atau sesudah masa tanam).
Ia berharap, setelah proses belajar in class, peserta juga melakukan praktek pembuatan pestisida organik dan pupuk organik yang telah disiapkan. Dengan pelatihan ini akan memberikan sebuah pemahaman riil agar para kader bisa memperaktekannya di lapangan. Sebab bahan-bahan dasar pembuatan pestisida organik ini banyak terdapat di kawasan Egon Ilimedo, kata Kristo.
Hermus Peong salah satu peserta pelatihan mengatakan bahwa pelatihan ini sangat bermafaat bagi kami di lapangan. Ini menjadi bekal bagi kami dalam upaya memfasilitasi kegiatan usaha tani di lapangan nanti.
“Kegiatan seminggu kami sudah dapat banyak ilmu, bagaimana memfasilitasi dan kemudian dengan beberapa pengetahuan dasar tentang konservasi tanah dan air. Ini adalah dasar, kami berharap WTM selalu siap meningkatkan kapasitas kami di lapangan dengan beberapa fasilitator lapangan,” katanya. (Jhon de Gomes).

Tidak ada komentar:

<marquee>WTM LAKUKAN VAKSIN AYAM DI 3 KELOMPOK TANI DI EGON GAHAR</marquee>

Ansel Gogu (Kader Tani WTM) sedang Vaksin ayam anggota Kel. Tani Egon Gahar, KN , Dalam rangka mendorong sebuah pola budi daya ternak t...