Jumat, 22 April 2016

TIGA KELOMPOK TANI DAMPINGAN WTM PRODUK KRIDO

Program: "Peningkatan kapasitas Masyarakt Tani dalam Adaptasi Perubahan Iklim lewat Pendekatan Usaha Tani Berbasis Konservasi" kerja sama Wahana Tani Mandiri (WTM) dengan Miserior Jerman, dikemas dalam berbagai aktifitas yang dilakukan. Salah satu aktifitas adalah Pengelaan Hasil Kebun. Pisang yang adalah salah satu hasil kebun itu dilihat sebagai potensi yang perlu dikelola. 
Kegiatan pengolahan hasil kebun (Pisang) menjadi Kripik ini dibuka oleh Rosa Munda Rona (Kepala desa Done),  Kecamatan Mego. Kegiatan ini dihadiri oleh anggota utusan dari tiga kelompok tani dampingan WTM yakni: Kelompok Tani Bogo sama II, Tedu Tembu dan Wa Mesu.
Kegiatan yang berlangsung sehari hari ini difasilitasi oleh Ernsetina (Petani Masipag – Filipina,  Elisabet (Konsultan People Led Development Miserior Jerman), Kristof (Satu Nama) didampingi Herry Naif (Koordinator Advokasi, Riset, Lingkungan dan Pengelolaan Hasil).

Herry Naif (Koordinator Advokasi, Riset, Lingkungan dan Pengelolaan Hasil) dalam sambutan pembukaannya mengucapkan   Lanjut Herry, kegiatan ini juga merupakan kesempatan untuk menaikan barganing potition petani yang selama ini hanya menjadi penanam tetapi tidak menjadi peneliti. WTM bersama petani melakukan Kaji Banding dan Uji terap yang pelakunya juga adalah para kader tani. Kami melihat bahwa saatnya petani harus didorong untuk merebut kembali kedaulatan benih yang lama hilang, Ujarnya.

Sedangkan Ernestina Dua Sina (Staf WTM) menjelaskan bahwa pisang merupakan jenis buah yang bisa ditemui dengan mudah hampir di seluruh pelosok tanah air di Indonesia. Buah pisang bukan saja enak dimakan, tapi juga kaya akan gizinya. Selain itu rasa nya pun manis. Buah pisang memiliki berbagai macam jenis, selain bisa langsung dimakan juga bisa diolah dalam bentuk keripik pisang. Cara membuat keripik pisang pun sangatlah mudah. 

Namun untuk membuat keripik pisang yang enak dan dijual ke pasaran, dibutuhkan pisang yang berkualitas dan cara pengemasan pun yang berbeda sehingga keripik pisang masih tetap terasa enak meski disimpan dalam jangka waktu yang lama. Bukan hanya itu saja, keripik pisang juga merupakan cemilan keluarga dengan harga terjangkau, sehingga bisa dinikmati baik di kalangan anak anak maupun di kalangan orang dewasa.

Getrudis Dari (Staf Keuangan WTM) sebelum kegiatan, ia mencoba membuat analisis ekonomi terhadap pengolahan hasil. Getrus melhat bahwa seorang petani yang memiliki keterampilan yang baik, tidak akan menjual pisang di pasar dengan harga yang murah baik di jual dalam 1 sisir atau pun 1 tandan yang hanya mendapatkan hasil Rp 10.000,.per sisir atau Rp 50.000, per tandan. Petani yang memiliki keterampilan, akan mengolah kembali pisang yang ada dengan membuatnya menjadi keripik pisang. 
Ada pun cara membuat dan menjual ke pasar dengan keuntungan yang lebih besar adalah sebagai berikut : 
Perhitungan laba-rugi untuk per hari, per minggu, per bulan adalah sbb :

Modal :
Untuk 1 tandan pisang/hari, misalkan
Pisang 1 tandan = Rp 10.000 x 10 sisir = Rp 100.000,.
Bumbu : Rp 30.000,.
Minyak goreng 1 jirigen : Rp 70.000,.
Transportasi : Rp 50.000,.
Pengepakan : Rp 50.000.
Tenaga kerja : 10 orang x Rp 25.000,. = Rp 250.000,.
Keperluan lainnya : Rp 50.000,.
Total : Rp 600.000,.

Misalkan harga jual keripik pisang : Rp 30.000,./kg
Jika dalam sehari menjual 25 kilo maka hasil penjualan yang didapat adalah Rp 750.000,.
Maka keuntungan yang diperoleh dalam 1 hari dengan menjual 25 kilo adalah sebesar : Rp 750.000 – Rp 600.000,. = Rp 150.000,.

Kesimpulannya adalah :
Modal per hari : Rp 600.000,.
Modal per minggu : Rp 600.000 x 7 hari = Rp 4.200.000,.
Modal per bulan : Rp 4.200.000 x 4 minggu = Rp 16.800.000,.
Laba per hari : Rp 150.000
Laba per minggu : Rp 150.000 x 7 hari = Rp 1.050.000,.
Laba per bulan : Rp 1.050.000 x 4 minggu = Rp 4.200.000,.








Tidak ada komentar:

<marquee>WTM LAKUKAN VAKSIN AYAM DI 3 KELOMPOK TANI DI EGON GAHAR</marquee>

Ansel Gogu (Kader Tani WTM) sedang Vaksin ayam anggota Kel. Tani Egon Gahar, KN , Dalam rangka mendorong sebuah pola budi daya ternak t...