Jumat, 02 September 2016

Albertus Ruben, Sosok Motivator Kelompok Tani

Lebih dari sekedar bicara, pria hitam manis berjanggut mirip orang timur tenga yang mempunyai nama lengkap Albertus Ruben asal Desa Hale, Kecamatan Mapitara ini memang sudah lama mencintai aktifitas pertanian. Yang menarik bagi orang sekampungnya adalah ia memang sosok pekerja yang rajin, ulet dalam usaha kecilnya, bukan sekedar bicara. Ruben menghabiskan 2 setengah tahun bersekolah di salah satu SMA di Jakarta dan kemuadian memutuskan untuk kembali ke Flores dan akhirnya mengakhiri studinya di SMK Tawatana, Maumere. Ia sebenarnya punya keinginan untuk melanjutkan studi ke jenjang berikutnya, dan ia berminat mengambil jurusan pertanian, namun karena satu dan lain hal terpaksa back to vilage alias pulang kampung.

Namun pria dengan sapaan manis orang sekampungnya “Nong” atau bagi orang muda kampung biasa memanggilnya “Akang Ewok” karena janggutnya, memang tidak patah semangat. Setelah berkeluarga dengan kondisi apa adanya, ia mencoba dengan memulai usaha kecil-kecilan bersama istrinya, Ety. Mulai dari berjualan di pasar dan usaha lainnya seperti ternak kambing dan ayam yang ia kerjakan di kebun kecilnya. Dari usaha yang dijalankan belum begitu menopang keluarganya, namun semangat dan kerja kerasnya serta dorongan dari kedua orangtua yang masih hidup mengalakan rasa putus asa.

Tahun 2014, ia terus melakukan usahanya dengan menanam sayur di pekarangan rumahnya sambil beternak babi, hasilnya cukup memuaskan. Dalam perjalanan usaha kecilnya ini, ia pun berhasil membeli mesin penggiling padi yang beroperasi hingga hari ini. Mengingat waktu kerjanya cukup padat, ia mulai fokus dalam usaha kecilnya ini dengan beternak babi dan operasi mesin giling serta aktifitas lainnya di kebun.

Sungguh tidak egois, walaupun kerjaan menumpuk, selain sibuk dengan usahanya dan saat ini ia juga terpilih sebagai anggota BPD Desa Hale, pria yang sudah dikaruniai 3 orang anak ini (Jose, Putri dan Wulan) sejak mendengar Wahana Tani Mandiri (WTM) merekrut kader tani di Desa Hale, Juni 2016 ia pun semangat untuk bergabung dengan WTM. Menurutnya, ia senang bergabung karena ada beberapa tujuan anatara lain; ia mau belajar pertanian dan mau mendorong orang sekampungnya dalam hal bertani yang benar, dan menurutnya hal ini akan dilakukan sesuai dengan apa yang diperoleh dari WTM.

Pria hitam manis ini, memang sudah pernah melakukan advokasi sendiri  dan membentuk sebuah kelompok tani yang cukup solid di tahun 2013 yang aktif sekitar 1 tahun, sejak masih berada di kampung sebelahnya Kaborbuluk. Namun sejak memboyong istri bersama anak pertamanya, Putri ke Enbatun kampung ayahnya, rupanya kelompok yang dibentuknya kehilangan sosok ruben dan perlahan nama kelompok itu pun menghilang. Dan saat ini sejak dengan WTM, Ruben kembali sudah membentuk tiga kelompok dampingan di desanya dibawa bimbingan WTM, antara lain kelompok, Suka Tani, Maju Tani dan Tani Lestari. Ia juga terlibat sebagai ketua kelompok di salah satu kelompok yakni Tani Lestari.


Sejak bergabung dengan WTM sebagai Kader Tani, Ruben mengaku senang dan berniat untuk mendampingi petani sekampungnya terkhusus kelompok tani yang dibentuknya untuk mencapai kemandirian sesuai platform WTM. Ruben mengaku senang dengan WTM yang salah satunya menerapkan pola pertanian organik yang memang sesuai dengan keinginannya. Selain itu, menurutnya pola pendekatan yang dilakukan WTM memang menarik, karena WTM bukan memberikan sumbangan material melainkan sumbangan pengetahuan teknis dan mendorong petani melakukannya sendiri. (MM-Tim KN)

Tidak ada komentar:

<marquee>WTM LAKUKAN VAKSIN AYAM DI 3 KELOMPOK TANI DI EGON GAHAR</marquee>

Ansel Gogu (Kader Tani WTM) sedang Vaksin ayam anggota Kel. Tani Egon Gahar, KN , Dalam rangka mendorong sebuah pola budi daya ternak t...