Kamis, 19 Januari 2017

PEMDES DOBO NUA PU’U DAN WTM SELENGGARAKAN PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA KAKAO

Maumere, KN Dalam rangka meningkatkan kapasitas petani, Pemeritan Desa Dobo Nuapu’u menyelenggarakan Pelatihan Budidaya Kakao. Pelatihan ini difasilitasi Dedi Alexander (Koordinator Lapangan WTM), Thomas Didimus (Kader Tani WTM), Yustinus Pulong (PPL Swadaya). Kegiatan ini juga dihadiri oleh Carolus Winfridus Keupung (Direktur WTM) dan Beatriks Rika (Perempuan Pejuang Pangan versi Oxfam) di Aula Kantor Desa Dobo Nuapu’u, pada hari Selasa – Kamis, (17-19/01).

Sergius Solo, Kepala Desa Dobo Nuapuu, dalam membuka acara pelatihan yang dihadiri 30-an warga Dobo Nuapu’u itu, mengatakan bahwa pertama, melalui pelatihan ini petani kembali disegarkan dengan pengetahuan dan teknis-teknis yang belum dipraktekkan dalam budidaya kakao. Artinya bahwa pelatihan ini untuk menambah pengetahuan dan wawasan karena melalui pelatihan ini kita tidak hanya bicara soal kakao tetapi akan disinggung soal kedaulatan pangan dan pupuk organik.

Kedua: pemerintah Desa Dobo Nuapu’u dalam mengelola Kuangan Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDES) difokuskan pada bagaimana memberdayakan petani untuk mencapai sebuah kualiatas hidup yang layak. Karena itu, kami mendistribusi tanaman umur panjang, Pala, cengkeh dan kakao tanaman kehutanan, sebagai motivasi kepada petani. Pemdes juga menyelenggarakan pelatihan pupuk dan pestisida organik, pelatihan budidaya kakao, ujar Sergius.

Selain itu, bahwa Pemerinta Desa dobo Nuapu’u dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa Dobo Nuapu’u, melihat tanaman Kakao menjadi salah satu tanaman komoditi yang sudah lama dikembangkan di wilayah tersebut, sebagai salah satu komoditi yang hendak dibudidayakan oleh warganya.

Dalam pelatihan ini juga kita sengaja kita mengambil pemateri dari mitra (WTM) dan kampung sendiri karena selama ini mereka telah banyak melakukan kegiatan-kegiatan dengan kader tani desa yang tentunya banyak teknis yang diketahuinya, demikian kata pemdes dua periode. Sedangkan Carolusu Winfridus Keupung dalam sambutanya mengatakan bahwa pelatihan ini harus dikaitkan dengan konsep pertanian berkelanjuan melalui sistem pertanian terpadu. Dengan demikian perencaan yang kita bangun dalam pengembangan tanaman kakao dan pangan itu sesuai dengan teknik yang dianjurkan.

Dalam pelatihan itu juga, Beatriks Rika (peneliti kawin silang padi lokal) mengatakan bahwa kedaulatan pangan harus dimulai dari petani dengan mengidentifikasi pagan (padi) varietas lokal. Karena itu yang sebetulnya adaptif dengan iklim kita di sini. Saya sudah dua tahun mencoba penelitian ini, dan ternyata kegiatan ini membutuhkan keseriusan petani.

Sedangkan Dedy alexander dan Thomas Didimus yang secara khusus membawa materi soal budidaya kakao. Bahwa dalam budidaya kakao, petani harus memiliki perencanaan usaha tani, mulai dari persiapan lahan, pemibibitan benih, perawatan hingga panen, ujar Alex.

Thomas Didimus, dalam materinya ia juga menyoroti agar proses perawatan kakao, misalnya pemupukan dan pengendalian hama harus dilakukan secara organik. Bahwa kakao itu, harus dirawat dengan pola organik. Dalam materi itu, didi juga menyinggung soal jarak tanam, sehingga dalam sebuah lahan bisa petani mengaturnya agar akan kemudian mempermudah proses perawatan selain itu pohon kakao itu dapat menghasilkan buah yang banyak, ujar Didi.

Tidak ada komentar:

<marquee>WTM LAKUKAN VAKSIN AYAM DI 3 KELOMPOK TANI DI EGON GAHAR</marquee>

Ansel Gogu (Kader Tani WTM) sedang Vaksin ayam anggota Kel. Tani Egon Gahar, KN , Dalam rangka mendorong sebuah pola budi daya ternak t...