Minggu, 09 Juli 2017

DISTRIBUSI AYAM SEKALIGUS TATAP MUKA DENGAN KELOMPOK TANI DAMPINGAN

Maumere KN, Dalam Program Improving Ecosystem Managemen and Livehoods around Mt. Egon Indonesia, kerja sama Wahana Tani Mandiri (WTM) dan Crytical Ecosystem Partnership Fund (CEPF) di wilayah kecamatan Mapitara. Ada berbagai aktifitas usaha tani yang dilakukan bersama petani (anggota kelompok tani dampingan) selain upaya mendorong penguatan dan pelaksaan Hutan Kemasyarakatan (HKm) Mapi Detun Tara Gahar.

Marianus Mayolis memfasilitasi kegiatan
Salah satu kegiatan yang didorong WTM adalah pengembangan budidaya ternak ayam. Mengawali kegiatan ini telah dilakukan pelatihan budidaya ternak pada awal program kepada para kader yang kemudian akan dilanjutkan oleh para kader dibantu para fasilitator lapangan. Salah satu aktifitas adalah para petani diberi stimulans ayam 2 ekor betina dan 1 ekor jantan. Kegiatan pendistribusian ayam untuk 7 kelompok tani di desa Hebing dinyatakan selesai setelah kemarin dilakukan pendropingan untuk 5 kelompok tani (Cinta sesama, Watu Wawit, Watu Kogang, HKm Gawer Gahar dan Baru Muncul).

Pada acara pendistribusian ayam pada lima kelompok ini, diawali dengan seremonial pembukaan. Kegiatan ini difasilitasi oleh Marianus Mayolis (Fasilitator Lapangan), Fransiskusi Lokon Bain (Suplier) dan Herry Naif (Koordinaotor Program), Minggu 9 Juli 2017

Herry Naif, Koordinator Program WTM CEPF dalam pembukaan itu mengatakan bahwa "kegiatan pendistribusian ini kemudian mengalami rintangan karena tidak nyamannya wilayah Mapitara yang mana terus dilanda tetelo pada ayam". Padahal sebelumnya sudah dua kali didistribusikan ayam tetapi kemudian ayam itu mengalami kematian, ujarnya.

Menyikapi itu, pertama, secara program diambil kebijakan agar pendistribusian ayam itu dihentikan sementara menunggu sampai dinyatakan aman. Kedua, bahwa ayam yang didistibusi adalah ayam lokal, jelas Herry.

Sedangkan Fransiskus Lokon Bain dalam sambutannya mengatakan bahwa menjadi peternak ayam bagi seorang petani sebetulnya bukan hal baru. Hanya saja apa kita konsisten untuk melakukannya atau tidak. Banyak kesibukan yang terjadi pada petani kemudian membuatnya tidak serius dalam melakukan budidaya ternak ayam.

Setelah acara itu, Tim WTM bersama suplaier mengunjungi 5 kelompok  tersebut dan bertatap muka dengan anggota kelompok. Pada kunjungan itu, Herry menyempatkan diri untuk memantau ayam yang telah didistribusi sebelumnya. Selain itu juga memantau beberapa proses pembibitan yang dilakukan oleh kelompok tani tersebut.

Ayam yang didistribusi sudah memiliki 6 anak ayam
Di tempatnya, Felix Firminus Tonce (Ketua Kelompok Tani Watuwawit) dipantau ayam yang telah didistribusi pada bulan April. Menurut Ambrosius bahwa di kelompok kami, pada bulan April ada 6 anggota kelompok yang sudah dibagikan ayam, termasuk saya.

Ambros mengisahkan bahwa dari 2 ekor betina yang diberi sekararang satunya telah memiliki 6 ekor anak ayam sedangkan yang satu masih dalam proses mengeram. Lanjutnya kalau siang ayam kami keluarkan dan malam hari akan kami masukan kembali ke kandang yang sudah disiapkan, ujarnya.

Pembibitan Cengkeh
Di rumahnya bapa Ambrosius Nong (Ketua HKm Gawer Gahar) dipantau tempat pembibitan cengkeh yang dilakukan. Pembibitan ini dipersiapkan untuk dipindahkan di lokasi kebun yang telah disiapkan, demikian ujar Ambros.

Ambros dalam diskusi itu juga menyentil tentang bagaimana dengan proses perijinan HKM yang sudah dilakukan beberapa tahun lalu.

Lalu dijelaskan bahwa HKm Gawer Gahar harus diproses ulang karena terjadi perubahan kebijakan. Makanya, beberapa bulan lalu difasilitasi untuk membuat usulan baru kepada kementrian, ujar Herry.




Tidak ada komentar:

<marquee>WTM LAKUKAN VAKSIN AYAM DI 3 KELOMPOK TANI DI EGON GAHAR</marquee>

Ansel Gogu (Kader Tani WTM) sedang Vaksin ayam anggota Kel. Tani Egon Gahar, KN , Dalam rangka mendorong sebuah pola budi daya ternak t...