Sabtu, 24 Juni 2017

WTM DISTRIBUSI AYAM DI DESA HEBING

Maumere, KN. Dalam Program Improving Ecosystem Manajemen and Livehoods Around Mt Egon Indonesia, Kerja sama WTM dengan CEPF, salah satu programnya adalah mendukung upaya budidaya ternak para petani dampinngan. Selain WTM memfasilitasi kapasitas petani tentang bagaimana beternak yang baik, petani juga diberi stimulans ayam sebanya 3 ekor, 2 ekor ayam betina dan 1 ekor ayam jantan.

Sebagai kelanjutan kegiatan pengadaan ayam ini, Suplaier (Fransiskus Lokonbai) bersama tim WTM bertemu dengan 2 kelommpok tani dampingan di desa Hebing, Kecamatan Mapitara, yakni kelompok tani Rulaling dan Kelompok tani Hewer Limang.

Kegiatan pendistribusian 202 ekor ayam itu dihadiri oleh sebagaian anggota kelompok. Kegiatan itu difasilitasi oleh Marianus Mayolis (Fasilitator Lapangan WTM) dihadiri oleh  Sensimus Bajo (Ketua Kelompok Rulaling) dan Herry Naif (Koordinator Program WTM-CEPF, di dusun Hebing, Sabtu 24 Juni 2017.

Pada acara pembukaan, Sensimus Bajo (Ketua Kelompok Rulaling) mengucapkan terima kasih kepada WTM-CEPF yang selalu setia mendampingi kelompok-kelompok tani di wilayah Mapitara termasuk kami di kelompok tani Rulaling. Saya berharap bahwa ayam yang diadakan oleh WTM serta ilmu budidaya ternak ayam yang sudah difasilitasi itu menjadi model untuk dikebangkan oleh anggota kelompok tani.

Penyerahan simbolk ayam dari suplaier kepada ketua kel. Rulaling
Fransiskus Lokonbai (Suplaier ayam) juga diberi kesempatan menyeringkan pengalamannya dalam budidaya ternak ayam. Saya adalah salah satu peternak ayam di Sikka yang setiap hari mendistribusi 700 telur ayam kepada dua hotel di Maumere yakni hotel Pelita dan Silvia. Itu artinya bahwa kalau petani serius dalam budidaya ternak ayam bisa menjadi pendapatan yang mampu memperbaiki pendapatan ekonomi kita.

Lebih lanjut diungkapkan bahwa prinsip dasar dalam beternak ayam adalah perencanaan yang matang dan konsistenis dalam melakukan budidaya seturut apa yang kita tahu. Untuk mengatasi penyakit ayam bisa dilakukan dengan vaksin ayam atau membuat ramuan-ramuan seperti memberi makan daun pepaya, kunyit dll. Dan bila telah ada ayam yang mati karena penyakit sebaiknya ayam dimasukan dalam kandang dan kemudian di kasih saja pencahayaan lampu, ujarnya.

Sedangkan, Herry Naif (Koordinator Program WTM-CEPF mengatakan bahwa kegiatan distibusi ayam itu mengalami beberapa kendala dimana beberapa kali droping dilakukan dari luar dan hasilnya ayam itu tidak bisa bertahan hidup di wilayah Mapitara. Kemudian diambil kebijakan oleh WTM dengan pola pembelian ayam di wilayah mapitara tetapi dari luar anggota kelompok.

Prinsipnya ayam yang mau diadakan itu untuk menambah jumlah ayam pada setiap anggota petani.
Karena itu, tidak heran bila pendistrbusian itu mengalami penundaan waktu distribusi karena harus menungguh pengumpulan ayam, setelah itu Suplaier akan mengatur proses pengadaannya, ujar Herry.

Setelah itu dilakukan penyerahan simbolik dari suplaier kepada ketua kelompok tani Rulaling disaksikan oleh Tim WTM dan Anggota kelompok tani yang hadir pada saat itu. (Ryn-KN)

Tidak ada komentar:

<marquee>WTM LAKUKAN VAKSIN AYAM DI 3 KELOMPOK TANI DI EGON GAHAR</marquee>

Ansel Gogu (Kader Tani WTM) sedang Vaksin ayam anggota Kel. Tani Egon Gahar, KN , Dalam rangka mendorong sebuah pola budi daya ternak t...