Kamis, 21 Januari 2016

KEMENTAN JANGAN HANYA UTAMAKAN KEPENTINGAN RAKYAT JAKARTA, HARUS NAIKAN HARGA SAPI DI NTT


Berita “Kementan Pangkas Rantai Distribusi Sapi NTT”, yang hampir dipublikasi media lokal di NTT  tentang Kementrian Pertanian telah memangkas sejumlah rantai distribusi sapi yang dibawa dari Nusa Tenggara Timur menuju DKI Jakarta. Bahwa Rantai distribusi yang panjang membuat harga daging sapi menjadi mahal.

Menanggapi berita ini,  Carolus  Winfridus Keupung Direktur Wahana Tani Mandiri menilai bahwa pertama-tama kami mengapreseasi kebijakan Kementrian Pertanian yang mana mulai memperhatikan kebutuhan riil masyarakat Indonesia, ujarnya.
Namun ada beberapa hal yang ini kami garis bawahi, diantaranya: pertama, Kementerian Pertanian dengan kebijakan pangkas rantai distribusi sapi NTT terkesan hanya melindungi para konsumen di Jakarta, tetapi tidak memberi perlindungan dan peningkatan kualitas hidup petani/peternak NTT. Padahal Kementrian Pertanian seharusnya menelurkan sebuah kebijakan dimana peternak NTT juga harus mendapatkan impak dari kebijakan tersebut. Bukan hanya sekedar mengantarpulaukan sapi atau membuka pasaran tetapi bagaimana dengan perlindungan bagi petani/peternak, demikian ujar mantan Direktur WALHI NTT
Lebih dari itu, aktifis yang sudah melanglang buana ini juga melihat bahwa Kementerian Pertanian belum memiliki kebijakan agar bagaimana menambah populasi sapi di NTT, karena bila hanya diutamakan adalah pendistribusian lalu bagaimana dengan proses produksi sapi di NTT agar berkelanjutan dalam jangka waktu yang panjang. Kuatinya bila ini tidak diperhatikan, hanya sekali kirim setelah itu tidak ada yang dikirim lagi. Padahal kita mau agar sapi dijadikan sebagai salah pendongkrak ekonomi di NTT ketika kekeringan panjang yang sedang dialami warga.

Tidak ada komentar:

<marquee>WTM LAKUKAN VAKSIN AYAM DI 3 KELOMPOK TANI DI EGON GAHAR</marquee>

Ansel Gogu (Kader Tani WTM) sedang Vaksin ayam anggota Kel. Tani Egon Gahar, KN , Dalam rangka mendorong sebuah pola budi daya ternak t...