Senin, 18 Januari 2016

PESTISIDA ORGANIK DAN PEMANFAATANNYA

Salah satu penyebab menurunnya mutu dan jumlah hasil panen adalah serangan hama dan penyakit tanaman. Biasanya, hama dan penyakit menyerang tama,am di kebun dan juga hasil panen yang disimpan di lumbung. 
Untuk mengatasi hal ini, kita dapat melakukan pengendalian hama dan penyakit dengan memanfaatkan bahan-bahan lokaldi sekitar kita. Informasi berikut ini merupakan pengalaman WTM bersama petani dampingannya dalam melakukan pembuatan dan pengendalian hama dengan menggunakan pestisida organik.

Pengertian:
Pestisida organik adalah bahan pengendalian hama dan penyakit tanaman yang diramu atau dibuat dari bahan tanaman lokal

Keunggulan/Keuntungan:
  1. Mampu mengendalikan berbagai jenis hama dan penyakit 
  2. Murah karena bahan baku ramuan dapat diperoleh di kebun atau sekitar kampung
  3. Mudah pembuatannya (dapat dibuat sendiri)
  4. Dapat tersedia setiap saat
  5. Aman karena bahan dari tanaman yang diketahui
Alat:
Parang, Pisau, Pemukul/Batu parut, lesung dan Alu, Ember bak, Gentong, Terpal/Karung, Tali, Masker, Kaos Tangan.

Bahan:
Ubi Gadung, Akar Tuba, dan Sejenisnya, Kulit rita, Daun Bunga terompet, Terung Hutan, (akar batang dan buah), daun dan batang sambiloto, Daun Bunga putih/Buah Paria, nimba, rimpang, kaliraga, bawang merah/putih, lombok, daun pepaya, kole, denu, neta, siri hutan, kecubung, pewau, tarung, kulit/biji mahoni, kusi dll. dari jenis tanaman apa saja yang terpienting bahan tersebut mengandung kadar racun.

Cara Pembuatan:
  1. Siapkan alat dan bahan pembuatan pestisida organik pada tempat yang telah disiapkan/ditentukan
  2. bahan yang berasal dari umbi dikupas kulitnya, yang berasal dari batang akar, rimpang, kulit dibersikan lalu dipotong kecil-kecil/dicincang atau dimemarkan dengan batu. Bahan yang dari daun-daun dibersihkan dari tangkainya lalu dicincang kemudian ditumbuk. Bahan-bahan tersebut ditaruh terpisah menurut jenisnya pada wadah tersebut ditaruh terpisah menurut jenisnya pada wadah yang telah disiapkan. 
  3. Umbi Gadung diparus pada wadah yang tidak bocor
  4. bahan dari batang, akar, rimpang, kulit yang sudah disiapkan ditumbuk hingga halus atau dimemarkan sampai benar-benar halus. 
  5. Bahan-bahan dari daun yang sudah dicincang, ditumbuk hingga halus lalu diperas ambil airnya. Air hanya dapat digunakan sebagai pemancing saat dilakukan pemerasan. 
  6. Bawang merah, bawang putih, lombok diulak hingga benar-benar halus
  7. Masukan ubi gadung yang sdah diparut, air hasil perasaan dari daun-daun dimasukan ke dalam ember bak/gentong yang disiapkan untuk adonan bahan-bahan tersebut.
  8. Masukan sedikit demi sedikit bahan-bahan tersebut menurut jenisnya ke dalam bak adonan kemudian diaduk sampai merata. 
  9. Ember bak/gentong berisi adonan tersebut, ditutup rapat dengan tutupannya atau bahan lain lalu diikat dengan tali. 
  10. Simpanlah ember bak/gentong adonan tersebut pada tempat yang aman
  11. Adonan tersebut diperam selama 14 hari (2 minggu).
  12. Setelah 14 hari (2 Minggu) rendaman tersebut dibuka untuk diperas ambil airnya dan disaring. 
Cairan tersebut yang dinamakan pestisida organik. Cairan pestisida organik dimasukan ke dalam jerigen atau botol-botol atau wadah lain yang telah disiapkan. Pestisida organik ini dapat disimpan selama satu tahun.

Pengakiran:
  1. Bersihkan sisa-sisa bahan, dikumpulkan dan dibenamkan di sekitar tanaman.
  2. Cuci alta dan kembalikan pada tempat semula
  3. Simpan pestisida organik pada tempat yang aman
Diosis Penggunaan: 

Pencegahan:
Gunakan pestisida organik dengan ukuran: 8 senduk makan berbanding/dicampurkan dengan 10 liter air
Penyemprotan dilakukan 2 kali dalam seminggu

Pemberantasan:
Gunakan pestisida organik dengan ukuran 10 senduk makna berbanding/dicampurkan dengan 10 liter air
Penyemprotan dilakukan 2 kali dalam seminggu

Jenis Hama yang dapat dikendalikan dengan pestisida organik: 
  1. Hama putih yang menyerang tanaman pangan, hortikultura, dan tanaman perkebunan
  2. Penggerek batang yang menyerang padi
  3. Kutu hijau, kutu putih yang menyerang tanaman kopi
  4. Hama walang sangit yang menyerang tanaman padi
  5. Hama Helopeltis, penggerk buah dan pneggerek batang yang menyerang pada tanaman kakao
  6. Penyakit busuk akan dan jenis penyakit/hama lainnya yang menyerang tanaman
Petunjuk Penggunaan: 
  1. Tidak boleh makan, minum dan merokok selama pembuatan pestisida dan penyemprotan
  2. Penyemprotan harus searah dengan arah angin
  3. Gunakan masker, kaus tangan, baju  kaus lengan panjang 
Informasi selengkapnya hubungi: Pusat Sekolah Lapangan (PUSKOLAP )
Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya Jiro Jaro
Jl. Feondari, Tanali, Desa Bhera, Kecamatan Mego, Kab. Sikka 86153
email: wtmsikka@gmail.com
Hp: 081 339 407 729



Tidak ada komentar:

<marquee>WTM LAKUKAN VAKSIN AYAM DI 3 KELOMPOK TANI DI EGON GAHAR</marquee>

Ansel Gogu (Kader Tani WTM) sedang Vaksin ayam anggota Kel. Tani Egon Gahar, KN , Dalam rangka mendorong sebuah pola budi daya ternak t...