Jumat, 15 Januari 2016

PROFIL WAHANA TANI MANDIRI

LATAR BELAKANG
Manusia sebagai makluk sosial tentunya memiliki kepedulian terhadap sesama manusia yang lain. Bentuk kepedulian itu diekspresikan dengan berbagai cara, tergantung dari cara pandang, potensi sumber daya, isu dan lain sebagainya.
Demikian pula WTM yang dibentuk atas inisiatif beberapa orang dan ada unsur sukarela merupakan suatu organisasi yang bergerak di bidang sosial (non profit) dihadirkan untuk hidup dan berkarya bersama­-sama sebagai bagian integral dari proses pembangunan manusia seutuhnya.
Sebagai lembaga sosial yang mempunyai pengalaman dalam pembangunan pertanian yang bertumpu pada masyarakat, maka WTM senantiasa memperhatikan partisipasi masyarakat mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan serta monitoring dan evaluasi. Prinsip kerja seperti ini didasarkan pada cara pandang lembaga yang selalu melihat bahwa masyarakat bukanlah "Botol Kosong" yang perlu diisi, namun sebetulnya mereka mempunyai potensi yang perlu didorong dan diberi peluang untuk dapat berkembang.
Pembangunan nasional bertujuan membangun manusia seutuhnya dalam konteks lahir dan batin; menyadari berbagai keterbatasan WTM dalam mengembangkan program bersama masyarakat menuju kepada kemandirian baik individu maupun institusional, WTM selalu mengembangkan Net Working dan kemitraan baik dengan pemerintah maupun lembaga seprofesi sehingga lebih mengukuhkan semboyan sederhana tersebut di atas yakni "Manusia Hidup untuk Memanusiakan Manusia Lain". Dengan filosofi dalam pengembangan kegiatan bersama masyarakat: Datanglah kepada rakyat, tinggalah bersama mereka dan mulailah dari apa yang mereka punya.

VISI
"MASYARAKAT TANI YANG MANDIRI"

MISI
Misi adalah: Mengembangkan pola pikir, sikap mandiri, dan kemampuan masyarakat tani untuk memperbaiki taraf hidup dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.
STRATEGI 
  1. Menumbuh-kembangkan kelompok swadaya masyarakat 
  2. Mengembangkan pendidikan formal dan non formal
  3. Mengembangkan program yang berspektif gender 
  4. Mengembangkan sistem pertanian berkelanjutan 
  5. Advokasi masalah-masalah sosial 
TUJUAN
  1. Mengembangkan pola pikir sikap, kemandirian dan kemampuan masyarakat tani untuk memperbaiki taraf hidup dengan memperhatikan kelestarian lingkungan
  2. Berpartisipasi bersama masyarakat dan pemerintah dalam mensukseskan pembangunan sebagaimana yang dicita-citakan untuk kemakmuran bangsa dan masyarakat
  3. Berpartisipasi bersama masyarakat desa agar lebih mengetahui keberadaan lingkungan serta potensi yang dimiliki untuk dapat dimanfaatkan secara maksimal bagi kesejahteraan.
  BIDANG KEGIATAN
  1. Pengembangan pertanian 
  2. Pengembangan permodalan 
  3. Pengembangan sumber daya manusia
  4. Pengembangan kesehatan masyarakat
  5. Pengembangan Lingkungan dan kebencanaan
  6. Pengembangan ekonomi
  7. Advokasi hak-hak masyarakat dan kebijakan
KERJA SAMA YANG PERNAH DIBANGUN
Beberapa lembaga yang pernah bekerja sama dengan WTM antara lain :

FADO-NGO Belgia
Kerja sama: dukungan dana untuk program pengembangan pertanian lahan kering di dataran tinggi. Program ini disepakati berjalan selama 5 tahun, mulai tahun 1995 s/d 2000 dan kemudian diperpanjang sampai dengan tahun 2003. Sampai dengan tahun 1999 program ini melibatkan 1.410 anggota yang tergabung dalam 121 kelompok di 11 desa dalam wilayah Kecamatan Paga yakni: Desa Bu Utara, Desa Bu Selatan, Desa Detubinga, Desa Bu Watuweti, Desa Renggarasi, Desa Tuwa, Desa Loke, Desa Masabewa, Desa Lenandareta, Desa Liakutu dan Desa Parabubu.
Selain dana, dukungan lain yang diberikan oleh FADO adalah penguatan kelembagaan (Penguatan Institusi) yang diimplementasikan dalam bentuk refleksi program, latihan, lokakarya, seminar, dan pendampingan kepada lembaga secara rutin baik melalui PO maupun konsultan yang ditempatkan secara khusus dalam membantu memonitoring dan evaluasi program kerja sama FADO-WTM.
Kerja sama WTM-FADO, ada 5 bidang kegiatan yakni : Konservasi tanah, Tanaman umur panjang (TUP), Ternak kambing, Tanaman semusim, Penguatan institusi petani yakni kelompok tani dan gabungan kelompok tani (Gapoktan)


ROTARACH: 
Pengembangan air minum di Desa Renggarasi dan Loke Kecamatan Tanawawo pada tahun 1997

ICRAF: 
Uji coba pengembangan kehutanan pada tahun 2003

PEMDA Sikka: 
Program pengembangan RPJMDes di 8 kecamatan di Kab. Sikka Tahun 2003

NAKERTRANS NTT:
Program peningkatan kualitas tenaga kerja pertanian pada tahun 2007-2008. Kegiatan ini berupa pelatihan teknis pertanian.

PLAN INTERNATIONAL
Bentuk kerja sama adalah dukungan dana untuk program Pertanian Berkelanjutan lewat pengembangan usaha tani terpadu. Program kerja sama ini dimulai tahun 2005 s/d 2006. Program ini melibatkan 74 kelornpok tani di 11 desa dalam wilayah Kecamatan Paga dan Mego yakni: Desa Masebewa, Desa Renggarasi, Desa Tuwa, Desa Loke, Desa Poma, Desa Bhera, Desa Wolodhesa, Desa Kowi, Desa Desa Parabubu, Desa Liakutu, Desa Desa Gera. Dalam program kerja sama WTM-PLA.N, sesuai MOU (Memorandum of Understanding) dikembangkan kegiatan sebagai berikut: Konservasi tanah, Pengembangan tanaman umur panjang; (TUP), Pendampingan usaha tani, Penguatan organisasi, Pelatihan teknis

OXFAM GB
Tahun 2009 – 2011
Kerjasama OXFAM, YPPS dengan WTM di 5 Desa di Kab. Sikka yaitu 4 Desa di Kec. Mapitara (Desa Hale, Desa Hebing, Desa Natakoli, dan Desa Egon Gahar), 1 Desa di Kec, Doreng (Desa Nenbura) . dalam Program Building Resilence (peningkatan kapasitas Masyarakat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka dalam mengurangi resiko bencana). Dalam kegiatan ini selain mendampingi 5 desa tersebut, WTM juga membangun komunikasi dengan dinas-dinas terkait di kabupaten seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) dan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsos Nakertrans), Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, Badan Lingkungan Hidup dan lain-lain.

Tahun 2011 s/d 2012
Kerja sama dengan Oxfam untuk Pengurangan Resiko Bencana pada 2 sekolah yaitu MIS Wuring di Kecamatan Alok Barat dan SDK Maumere 2 di Kec. Alok

WALHI NTT/DOMPET DUAFA
Para petani dari Mapitara sedang mengikuti praktek pembuatan pupuk organik
Kerja sama program “TAK RELA MEREKA LAPAR” di 5 Desa di Kab. Sikka yaitu 4 Desa di Kec. Mapitara (Desa Hale, Desa Hebing, Desa Natakoli, dan Desa Egon Gahar), 1 Desa di Kec, Doreng (Desa Nenbura) Tahun 2011 – 2012. Fokus program pada pengembangan kedaulatan pangan 



MISEREOR JERMAN
Tahun 1999 s/d 2001
Bentuk kerja sarna adalah dukungan dana untuk program pengembangan usaha tani terpadu yang berjalan selama 3 tahun, melibatkan 941 anggota yang tergabung dalam 84 kelompok tani di 9 desa dalam wilayah Kecamatan Paga yakni : Desa Paga, Desa Mbengu, Desa Wolowiro, Desa Korobhera, Desa Bhera, Desa Wolodhesa, Desa Dobo, Desa Gera dan Desa Mauloo.
Dalam program kerja sama WTM-Misereor, sesuai MOU (Memorandum of Understanding) dikembangkan kegiatan sebagai berikut: Konservasi tanah, Pengembangan tanaman umur panjang berupa tanaman Kakao dan Kopi, Pengembangan ternak sapi, Pengembangan Usaha Bersama Simpan-Pinjam (UBSP)
Selain itu Misereor memberikan dukungan dana untuk pembangunan Pusat Sekolah Lapangan (PUSKOLAP) yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas akomodasi, dokumentasi, dan media elektronik. Dalam pelaksanaan kegiatan dari program kerja sama WTM-FADO maupun WTM-Misereor selalu diperhatikan pengintegrasian gender dalam program dan pengembangan sistem pertanian berkelanjutan.

Tahun 2014 –2015
Kelompok Suri puding, Dobo Nuapu sedang memproduksi minyak kelapa
Bentuk kerja sama yaitu program Peningkatan Kapasitas masyarakat tani dalam adaptasi perubahan iklim lewat pendekatan usaha Tani Berbasis Konservasi.
Program ini dilaksanakan di 19 desa pada 3 (tiga) kecamatan yakni Kecamatan Mego, Kecamatan Tanawawo dan Kecamatan Magepanda dengan melibatkan 95 kelompok tani dengan anggota 1.226 petani.
Kegiatan yang dikembangkan yaitu:
Pengembangan Pertanian (tanaman pangan lokal, ternak ayam dan kambing dan perkebunan berupa pengembangan tanaman Kakao), Konservasi Penelitian terapan usaha tani dan lingkungan oleh petani dan Penelitian ekologi pedesaan diseluruh Flores. Penulisan dan penerbitan buku Membangun Kemandirian Petani. Berupa strategi dan metodologi pendampingan petani yang merupakan hasil pengalaman WTM dalam mendampingi petani

MASIPAG
Kerjasama untuk memperkuat konsep People Leed Development yang dikembangkan oleh WTM.

ADVOKASI 
Beberapa kegiatan advokasi yang inklud dalam program tersebut di atas yaitu :
  1. Pengarusutamaan gender: Sejak tahun 1996 WTM melakukan berbagai kegiatan program dengan mempertimbangkan kesetaraan peran antara laki-laki dan perempuan. Berbagai kegiatan mengedepankan persamaan hak dan kewajiban baik di tingkat lembaga maupun komunitas. Berbagai kegiatan yang dikembangkan telah memberi pengaruh yang positif pada berbagai tingkatan/level komunitas dalam pengambilan keputusan.
  2. Pengembangan konservasi lahan di wilayah Kecamatan Paga, Mego dan Tanawawo. Areal lahan yang kosong dan tidak ada tanaman penutup. Pembakaran lading dan hutan terjadi dimana-mana. WTM melakukan kampanye konservasi setiap tahun di seluruh kampong yang ada di 3 kecamataqn tersebut antara tahun 1995 – 2000. Kegiatan ini diselaraskan dengan kebijakan adat setempant dan pemerintah desa
  3. Advokasi kebijakan tambang emas di Kecamatan Paga dan Kecamatan Mego. 
  • Kegiatan ini dilakukan berdasar beberapa pertimbangan: Daratan flores merupakan pulau kecil, Areal rencana tambang merupakan daerah tangkapan air hujan dan daerah mata air pada DAS Kaliwajo, Akan terjadi pencemaran lingkungan di areal tersebut yang berakibat pada termarginalkanya masyarakat di sekitarnya, Areal tersebut merupakan areal kelola rakyat
4. Pendidikan dan latihan pembuatan PERDES bagi aparat Desa ( tahun 2000 – 2003)Selama 3 (tiga) tahun terakhir ini, WTM dan OXFAM bersama Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Sikka melakukan pendampingan terhadap masyarakat Kecamatan Mapitara dan Kecamatan Doreng dalam program pengurangan resiko bencana. Juga melakukan advokasi kebijakan pemerintah berupa advokasi kegiatan dan anggaran lewat kegiatan MUSRENBANG, pelatihan dan memfasilitasi pembentukan forum pengurangan resiko bencana. Selain itu juga mengembangkan program PRB Berbasis Sekolah di 2 (dua) sekolah dasar di Kota Maumere.

Untuk advokasi tingkat Kabupaten, WTM bersama Caritas, Plan International dan BPBD memfasilitasi pembentukan Forum Peduli Penanggulangan Bencana Kab. Sikka. Forum ini dikukuhkan oleh Kepala BNPB

WTM menjadi salah satu anggota POKJA HKM yang membantu mengkomunikasikan pelaksanaan HKM di Sikka. 

  JARINGAN ADVOKASI 

WTM terlibat dalam jaringan advokasi yaitu sebagai anggota pada:
  1. WALHI: untuk advokasi lingkungan
  2. PBH Nusra: untuk advokasi hukum dan HAM
  3. Forum PRB: advokasi penanggulangan bencan

DAMPAK DAN KEBERHASILAN
  1. WTM sebagai penggagas pengembangan organisasi GAPOKTAN (gabungan kelompok tani yang sekarang di adopsi oleh Departemen Pertanian dan dikembangkan keseluruh Indonesia. WTM mengembangkan GAPOKTAN sejak tahun 1995.
  2. WTM berhasil dalam memperbaiki situasi gender pada wilayah dampingan di kec mego, tanawawo dan paga.
  3. Advokasi penanggulangan bencana, WTM sebagai penggagas pembentukan forum peduli penanggulangan bencana kabupaten sikka dan bersama plan international sebagai inisiator terbentuknya Perda Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana yang menjadi hak inisiatif DPRD Sikka.
  4. Pengembangan ternak sapi, kambing dan ayam di di Kecamatan Mego, Kecamatan Tanawawo dan Kecamatan Paga sampai sekarang masih dilakuka
  5. n oleh petani merupakan hasil program dan pendampingan WTM
  6. Dalam bidang lingkungan, WTM berhasil menghilangkan kebiasaan membakar hutan dan ladang di 3 kecamatan yaitu Paga, Mego dan Tanawawo. Pada tahun 1990-an kebiasaan petani membakar sangat tinggi. WTM melakukan kampanye lingkungan di setiap kampung dan merubah pola usaha tani petani.
  7. Wilayah dampingan di Kecamatan Mego, Kecamatan Tanawawo dan Kecamatan Paga pada tahun 1978 terkena bencana kelaparan. Kiprah WTM adalah melakukan pemberdayaan masyarakat. Situasi sekarang adalah kemampuan pangan dan ekonomi sudah semakin baik. Hampir semua keluarga petani memiliki kebun kakao, kopi, dan beberapa tanaman perkebunan lainnya.

PUSAT SEKOLAH LAPANGAN (PUSKOLAP)


WTM memiliki sebuah training centre atau lebih dikenal dengan Pusat Sekolah Lapangan/Field Training Centre yang dinamakan Jiro-jaro. Letaknya di Lekebai, 35 km dari kota Maumere (daerah perbatasan dengan Kabupaten Ende). 
Tempat ini merupakan tempat belajar bagi semua pihak yang mengembangkan kegiatan pertanian dan lingkungan. Fasilitas yang ada berupa: lahan 1,5 ha, Aula, penginapan, dapur dan kamar makan. Dalam pengembangannya akan dilakukan penyediaan contoh model berbagai konsep pengembangan usaha tani dan lingkungan.
Selama ini berbagai kegiatan pelatihan dilakukan di PUSKOLAP. Baik kegiatan program WTM maupun dari lembaga lain. PUSKOLAP dikukuhkan oleh Departemen Pertanian sebagai Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya sebagai Kelas Utama. 
 
Personalia 
 
Dewan Pembina : Fransiskus Nong, SP 
                                Rm. Moses Kuremas, Pr 
 
Badan Pengawas:  Blasius Rada 
                                 Oktofianus Koban 
 
Badan Pengurus 
      Ketua          : Carolus Winfridus Keupung
Sekretaris   : Raimundus Jeghe Tiwa
Bendahara  : Kristoforus Gregorius



PELAKSANA

Direktur : C. Winfridus Keupung

Admin dan Keuangan : Getrudis Dari
Koordinator Divisi Program Lapangan : Kristoforus Gregoriusi

Koordinator Divisi Advokasi, Riset Pengelolaan Lingkungan HIdup: Herry Naif

Fasilitator lapangan : Martinus Maju (Mego)

                                    Maria Martha Muda (Magepanda)

                                    Aleksander Bambang (Tanawawo)
Alamat:

Kantor pusat : Jl. Feondari, Tanali, Bhera, kec. Mego, Kab.Sikka

Kantor penyanggah : Jl. Wairklau, Belakang Dinas Koperasi, Maumere, Sikka












2 komentar:

Unknown mengatakan...

Mantapz,,maju trus Wahana Tani Mandiri,WTM

SAHABAT TANI mengatakan...

Terima kasih, salam solidaritas bagi kaum tani

<marquee>WTM LAKUKAN VAKSIN AYAM DI 3 KELOMPOK TANI DI EGON GAHAR</marquee>

Ansel Gogu (Kader Tani WTM) sedang Vaksin ayam anggota Kel. Tani Egon Gahar, KN , Dalam rangka mendorong sebuah pola budi daya ternak t...