Senin, 29 Februari 2016

Ferdinandus Yandayani Wula Hidup Bersama Petani

Terlahir Sebagai putra sulung dari tiga bersaudara membuat Ferdinandus Yandayani Wula tumbuh menjadi sosok yang  bertanggungjawab. Sejak kecil ia selalu aktif membantu orang tuanya dalam berbagai rutinitas harian mereka. Ketika beranjak remaja ia juga selalu aktif dalam berbagai kegiatan orang muda di wilayahnya baik itu di bidang sosial maupun agama. Hal inilah yang kemudian menempa Yan menjadi sosok anak muda yang mempunyai semangat sosial yang tinggi. Semangat ini pulalah yang menggiring nong hitam manis ini mengambil jurusan Ilmu Sosial di UNWIRA Kupang, usai menamatkan pendidikan tingkaat SLTA-nya.

Setelah memperoleh Gelar Sarjana Sosial tahun 2008, pemuda pecinta klub Barcelona ini kembali ke kampung halamannya untuk mengamallkan ilmu yang telah diperolehnya. Dengan berbekal ilmu sosial dan pengalaman berorganisasi semasa kuliah, Yan lalu mengabdikan diri membuat berbagai terobosan yang kemudian banyak berkontribusi bagi perkembangan kampung Tuwa yang telah memberikan berbagai sumber-sumber kehidupan baginya. Berkat pengabdiannya dan kedekatannya dengan semua kalanganmasyarakat, tamatan UNWIRA ini kemudian terpilih menjadi BPD periode 2010-2016.

Di wilayah tempat ia berdomisili Yan dikenal sebagai penggagas berbagai aksi sosial dan ide-ide segar tentang bagaimana membangun kampung atau desanya menjadi yang lebih baik. Selain itu Yan juga dikenal dengan sosok yang dekat dan peduli dengan masyarakat tani.  Kepeduliannya terhadap keadaan masyarakat tani  menggugah pria berbadan tegap ini  bergabung dengan WTM pada tahun 2009 dengan harapan untuk meningkatkan kualitas hidup para petani, walaupun ia harus bergelut dengan ilmu baru yang bukan menjadi basic studinya. Namun hal itu tidak menyurutkan semangatnya (Teknik Pertanian), untuk terus membantu meningkatkan kuatas hidup sesamanya. Yan mengakui selama bergabung bersama WTM, ia mendapat berbagai hal baru, mulai dari teknik pertanian hingga pendampingan kelompok tani. “Saya sangat tertarik dengan berbagai terobosan yang dibawah WTM, sebab pola pendampingan seperti ini baru saya temukan dan saya merasa sepertinya cocok dengan cita-cita saya untuk mengembangkan kualitas kami sebagai masyarakat tani di wilayah ini, baik itu di pendapatan, teknik usaha tani maupun pola pikir masyarakat” ujar pria yang selalu tampil dengan gaya rambut plontos ini.  Lebih ketua stasi Tuwa inimengakui bahwa telah banyak perubahan yang dirasakan setelah kami bergabung menjadi kelompk tani dampingan WTM, Kini tiga kelompok dampingannya mengalami perkembangan yang baik.

Tidak ada komentar:

<marquee>WTM LAKUKAN VAKSIN AYAM DI 3 KELOMPOK TANI DI EGON GAHAR</marquee>

Ansel Gogu (Kader Tani WTM) sedang Vaksin ayam anggota Kel. Tani Egon Gahar, KN , Dalam rangka mendorong sebuah pola budi daya ternak t...