Selasa, 09 Agustus 2016

PISANG DIJADIKAN SUMBER PRODUKSI PETANI

Maumere, KN.  Dalam perencanaan kelompok tani Sinar Tani Detugau, desa Bhera, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka menjadikan pisang sebagai salah satu produksi pertanian yang perlu dikembangkan. Mayoritas penduduk dusun ini adalah petani lahan kering.

Ina Agustina, sedang memantau tanaman sayur di kebun contoh 
Selain produksi pangan untuk pemenuhan kebutuhan keluarga, para petani juga memiliki tanaman komoditi seperti kakao dan malah sekarang kelompok tani ini memiliki kebun contoh pengembangan tanaman hortikultura (sayur mayur).

Dalam areal sehektar, para anggota kelompok tani sinar tani menanam berbagai tanaman sayur seperti: sawi, paria, terung, lombok dan berbagai tanaman hortikuluta lain yang dianalisa bisa memenuhi kebutuhan keluarga dan selebihnya dipasok ke pasar.

Model pertanian yang dibangun adalah sistem pertanian organik. Karena itu, para anggota yang memiliki ternak itu diminta menampung kotoran sapi, babi, kambing agar kemudian dipasok ke kebun anggota, demikian tutur Ina Agustina

Herry Naif, membuka acara Pelatihan
Acara pengolahan hasil yang dikembangkan WTM bersama kelompok tani dihadiri oleh Kosmas Wara (Ketua Kelompok Sinar Tani), Herry Naif (Koordinator Advoakasi, Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Hasil WTM dalam Program Miserior dan Ernesita Dua Sina (Staf Keuangan WTM) diselenggarakan pada kamis, 4 Agustus 2016 di Sekretariat Gapoktan Sinar Tani Detugau . Menurut Kosmas kami sudah lama didampingi WTM sejak lama, dan sekarang WTM dengan pola baru yang mana rakyat petani dimotifasi untuk mengembangkan sebuah pola pertanian secara mandiri.


Herry Naif  dalam sambutan pembukaan, mengatakan bahwa WTM dalam program ini sungguh mendorong kemandirian petani yang mana para petani memanfaatkan potensi wilayahnya sebagai sumber daya yang dapat mendukung pengelolaan pertanian di wilayahnya sambil mendorong keterlibatan berbagai pihak terutama pemerintah desa untuk melihat petani sebagai salah satu kelompok yang harus mendapatkan akses budged dalam APBDes. 

Lebih dari itu, para petani perlu mengkapasitasi diri untuk mengelola hasil pertanian yang dihasilkan agar mampu bersaing di pasar. Bila tidak, para petani sebatas menjadi penjaga kebunnya para pihak yang beruang. Karena itu, WTM secara kelembagaan dalam kerja sama WTM dengan Miserior Jerman dalam program “Peningkatan Kapasitas Masyarakat Tani dalam Adaptasi Perubahan Iklim lewat Pendekatan Usahan Tani Berbasis Konservasi, salah satu aktifitasnya adalah mendorong pengolahan hasil petani agar masuk dalam pasar-pasar lokal.

Lebih lanjut, Martinus Maju (Fasilitator Lapangan WTM) untuk wilayah kecamatan Mego mengatakan bahwa kami yang ada di lapangan terus bersama petani akan terus memotivasi petani agar secara teknis mendampingi petani. Malah petani harus dimotifasi agar menjadikan segala sumber daya yang dimiliki menjadi modal dalam peningkatan pendapatan demi sebuah dampak baik sosial, ekonomi dan politik demi mencapai sebuah perubahan sosial dalam mencapai kualitas hidup yang lebih baik.









Tidak ada komentar:

<marquee>WTM LAKUKAN VAKSIN AYAM DI 3 KELOMPOK TANI DI EGON GAHAR</marquee>

Ansel Gogu (Kader Tani WTM) sedang Vaksin ayam anggota Kel. Tani Egon Gahar, KN , Dalam rangka mendorong sebuah pola budi daya ternak t...