Sabtu, 29 April 2017

WTM PERTEGAS PRAKTEK DAN DAMPAK KEGIATAN MENINGKATKAN KAPASITAS

Rapat Evaluasi dan Perencanaan  Staf WTM Bulan April,2017
Maumere, KN. Dalam evaluasi bulan April yang dilakukan staf Wahana Tani Mandiri (WTM) di kantor WTM (29/04).

Kegiatan ini dipimpin oleh Herry Naif (Koordinator Program CEPF - WTM) dihadiri oleh para koordinator di WTM, yakni: Aleks Bambang (Koord. Pertanian), Marta Muda (Koordinator Riset dan Advokasi Missereor) dan Koordinator Advokasi CEPF.

Dalam presentasi itu, para fasilitator lapangan program CEPF di wilayah Mapitara, Marianus Mayolis, Yustinus Iriyanto dan Mus Mulyadi mengungkapkan tentang beberapa strategi yang lagi diperankan diantaranya pertama mendorong para kader agar berperan efektif dan lebih dari itu demi efektifitas dan efisiensi kinerja pendampingan lapangan dilakukan perencanaan pada awal bulan dan evaluasi pada akhir bulan sebelum evaluasi staf WTM.

Selain itu, menurut Marianus Mayolis dan Mus Mulyadi bahwa para kader melakukan pendampingan silang yang mana para kader tidak hanya mendampingi di wilayahnya tetapi juga mendampingi di kelompok lain di wilayah desa lain. Sedangkan menurut Yanto, bahwa selama bulan April dia lebih berkonsentrasi dalam mendorong pelaksanaan kegiatan Hutan Kemasyarakatan (HKm) di Egon Gahar.

Sedangkan dalam presentasi dari Yan Jawa bahwa sudah dilakukan praktek pembuatan pupuk organik dan pestisida organik. Menanggapi itu, Alex Bambang mendorong agar praktek yang dilakukah harus memenuhi standar dan lebih dari itu dijadikan sebagai bahan campaign dan bukti untuk mendorong penggunaan pupuk organik dan pestisida organik. Sekiranya praktek itu juga meningkatkan kapasitas para petani kelompok dampingan dan memberi motivasi bagi petani untuk mempraktekannya di kebun mereka masing-masing, demikian kata Alex.

Setelah itungan presentasi para koordinator dan Direktur. Dalam evaluasi itu ditemukan bahwa jauh lebih efektif bahwa perencanaan hendaknya dibuat dalam periode 3 -  6 bulan agar bisa dibuat indikator pencapaiannya.

Dengan demikian, para staf dibagi dalam dua kelompok sesuai dengan wilayah program pendampingan yakni: Program CEPF dan Misereor. Dalam setiap program mendiskusikan tentang (1) kegiantan, (2) Target (kuantitatif dan kualitatif), (3) Waktu, (Mey, Juni, Juli), (4) Penanggung Jawab, (5) Budged.
Proses ini dilakukan secara serius oleh para staf sambil tidak meninggalkan pendampingan rutin yang dilakukan.
Acara evaluasi ini, ditutup oleh Carolus Winfridus Keupung. Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa model baru ini hendaknya semakin meningkatkan kualitas kerja staf dan mencai apa yang ditargetkan (Ryn - KN)

Tidak ada komentar:

<marquee>WTM LAKUKAN VAKSIN AYAM DI 3 KELOMPOK TANI DI EGON GAHAR</marquee>

Ansel Gogu (Kader Tani WTM) sedang Vaksin ayam anggota Kel. Tani Egon Gahar, KN , Dalam rangka mendorong sebuah pola budi daya ternak t...