Maumere, KN. Pembahahasan Rencana Kerja Hutan Kemasyarakatan
(RK-HKM) Mapi Detun Tara Gahar dihadiri para pengurus dan anggota HKM. Kegiatan
ini dibuka oleh Yanvitalis Yulius (Kepdes Egon Gahar), dihadiri Iwan Nurwanto
(Balai Perhutanan Sosial Kemitraan Lingkungan – BPSKL) region Jawa – Nusa Tenggara,
Herry Siswadi (Unit Pelayanan Teknis Kesatuan Pengelolaan Kehutanan, UPT KPH)
dan Herry Naif (Koordinator Program) di aula Kantor desa Egon Gahar, Kecamatan
Mapitara, (09/06).
Iwan Nurwanto (BPS KL Region Jawa Nusa Tenggara) dalam sambutannya
mengungkapkan bahwa masyarakat pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hutan harus
mengeolala areal yang sudah didistibusikan sesuai dengan harapan yang mana
memperhatikan zona lindung dan pemanfaatan. Artinya bahwa pengelolaan ini harus
didesain secara baik oleh masyarakat, ujarnya.
Herry Siswadi (Kabid Pemberdayaan dan Koservasi UPT KPH) dalam sambutannya
bahwa sejak bulan Maret lalu, kita telah melakukan yang namanya musyawarah
besar (Mubes) HKm Mapi Detun Tara Gahar. Ada beberapa kesepakatan yang telah
dibangun di sana. Itu berarti bahwa kita punya kiat maju dalam pengelolaan.
Bahwa, kita telah melakukan
distribusi areal HKm kepada para pemegang, diharapkan agar dimanfaatkan untuk
peningkatan pendapatan rakyat. Bahwa alasan kekurangan lahan kelola telah
dijawab negara dengan pengelolaan HKm, ujarnya.
Sedangkan, Herry Naif (Koordinator Program WTM - CEPF) dalam
sambutannya mengemukakan bahwa pemberian IUP HKm menunjukkan bahwa telah ada
pengakuan negara terhadap pengelolaan hutan oleh rakyat. Karena itu,
diharapkann dengan hadirnya kawan-kawan dari perhutanan sosial akan membantu kita
dalam proses pengimplementasian.
Herry Siswadi (UPT KPH) dan Yustinus Yanto (WTM) |
Setelah itu dilanjutkan dengan
pembahasan rencana kerja hutan kemasyarakatan yang difasilitasi Herry Siswadi
(UPT KPH) dan Yustinus Yanto (Fasilitator
Lapangan WTM). Beberapa kegiatan yang dibahas adalah konservasi areal mata air
yang mendapatkan prioritas penghijauan karena penurunan debit, identifikasi
jenis tanaman umur panjang (TUP) yang cocok ditanam di wilayah HKm, seperti:
kakao, cengkeh, pala dan lain-lain. Selain itu, juga diidentifikasi soal
pengembangan jenis pangan di wilayah itu.
Setelah pembahasan rencana kerja
HKm, dilanjutkan dengan kunjungan ke wilayah HKM di blok Rotan Lok oleh Tim
Balai Perhutanan Sosial Kemitraan Lingkungan, UPT KPH, WTM dan beberapa warga
pemegang IUP HKm. (Ryn - KN).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar