Rabu, 19 Juli 2017

BERMIMPI YANG KECIL UNTUK BISA DIWUJUDKAN

Presentasi Hasil Refleksi para kader tani (18/07)
Maumere KN. Program Improving Ecosystem Managemen and Livehoods Around Mt. Egon Indonesia, kerja sama Wahana Tani Mandiri (WTM) dengan Critycal Ecosystem Partnership Fund (CEPF), yang mana mendorong kader tani sebagai pelopor gerakan pertanian bersama kelompok tani yang didampingi baik dalam advokasi kebijakan maupun teknis pertanian.

Sebagai bentuk monitoring dan evaluasi terhadap aktifitas lapangan yang dilakukan kader tani dilakukan breafing kader tani secara periodik (triwulan). Kegiatan breaving dilakukan oleh kader tani oleh kru WTM terutama para eksekutor program WTM CPEF. Kegiatan breafing ini dihadiri Herry Naif (Koordinator program), Wihelmus Woda (Koordinator Advokasi), Alexander Bambang Dedi (Koordinator Pertanian), Ernesita Dua Sina (Keuangan Program CEPF) dan Yanto Yustinus, Mus Mulyadi dan Marianus Mayolis (Fasilitator lapangan) di Glak, desa Hale, Kecamatan Mapitara (17-18/07/17).

Kegiatan ini difasilitasi oleh Mus Mulyadi (fasilitator lapangan) ini dihadiri 14 kader tani dan anggota kelompok tani di Glak.  Mengawali kegiatan ini, para kader diminta berkelompok sesuai dengan desa asal (Egon Gahar, Natakoli, Hebing dan Hale) untuk melakukan refleksi atas kegiatan yang sudah dilakukan terutama membidik tentang kegagalan apa yang harus diperbaiki dan keberhasilan apa yang perlu dipertahankan atau malah ditingkatkan kualitas pencapaiannya.

Dari refleksi kelompok itu, para kader tani dari wilayah Natakoli melihat tentang kesuksesan akan pembuatan pestisida organik yang sudah dimanfaatkan dalam tanaman pangan dan hasilnya sungguh positif. Di sana juga dipresentasikan tentang budi daya ternak ayam yang sudah dilakukan dan lebih melihat pada ayam hasil distribusi program yang mana setiap anggota mendapatkan 3 ekor ayam. Menurut Kristina Krist, bahwa dari data pantauannya bahwa ada 2 ekor ayam yang telah menetas dengan jumlah anak ayam 14 ekor dan 6 ekor lagi bertelur dengan kisaran telur 8-10 butir setiap induk.

Egon Gahar lebih memfokuskan refleksinya pada pengelolaan Hutan Kemasyarakat (HKm) Mapi Detun Tara Gahar yang sedang berjalan. Bahwa dengan hasil advokasi WTM, HKm yang awal tidak terkoordinasi sekarang malah sudah pada pembagian lahan dan pembersihan lahan. Itu berarti ada sebuah kemajuan. Sedangkan kegagalan yang kami alami itu lebih pada pembibitan kakao. Karena waktu itu bertepatan dengan curah hujan yang tinggi. Akibatnya banyak yang gagal.

Anggota Kel. Tani Daan Dadin dan Rureo pun hadir dalam Evalusi (18/07)
Sedangkan Hebing, yang dipresentasikan oleh Maksen Edison itu bahwa hasil dari vaksinasi ayam dilakukan pada beberapa kelompok itu membuat mereka bertahan terhadap serangan tetelo. Selain itu, hampir semua kelompok tani di Hebing telah melakukan praktek pestisida organik dan telah dicoba untuk digunakan ternyata hasilnya bagus. Tanaman pangan dan kakao yang terserang penyakit bila disemprot dengan pestisida organik itu tanaman kembali sehat dan malah memiliki hasil yang memuaskan.

Anton Teyson (Kader Tani Glak) Hale yang mempresentasikan hasil refleksi kelompoknya malah mengutarakan tetang proses-proses pembenahan kelompok yang dilakukan. Di sana juga menyinggung tentang pentingnya manajemen kelompok.

Herry, Mus Mulyadi dan Marianus Mayolis (19/07)
Pada hari kedua, para peserta membahas tentang apa itu Advokasi dan bagaimana rumusan dan Strategi Advokasi yang difasilitasi oleh Herry Naif. Bahwa siapa saja bisa melakukan advokasi yang penting memiliki spirit keberpihakan untuk membela mereka yang terpinggirkan dalam upaya pemenuhan hak-hak dasar rakyat. Untuk itu perlu ada pilihan isu dan kemasan strategi, pengorganisasian rakyat dan perlu ada data-data pendukung agar kemudian sampai pada lahirnya konsep tanding. Prinsip dasar dari Advokasi adalah terjadinya perubahan kebijakan publik.

Dari materi ini, kemudian para kader memfokuskan diri pada bagaimana mengadvokasi kepentingan petani di desa agar mampu mengambil budget dari ABPDes yang lagi digelontorkan. Kemudian disepakati bahwa para kader tani di desa perlu mengintegrasikan kepetingan dan rumusan agar ada sebuah konsep bersama yang diajukan terutama tentang pengelolaan usaha pertanian terpadu.
Kemudian mereka merumuskan bahwa "lebih baik bermimpi yang kecil agar bisa diwujudnyatakan", itulah yang menjadi dasar spirit mereka dalam advokasi yang akan dilakukan oleh para kader di desa masing-masing.

Pembahasan ini menjadi seru karena para kader mengemukakan gagasan mereka sebagai bentuk dukungan atas konsep advokasi yang akan menjadi pilihan. Berbagai rumusan strategi terkemuka agar kemudian menjadi pilihan advokasi mereka. (Ryn- KN).




Tidak ada komentar:

<marquee>WTM LAKUKAN VAKSIN AYAM DI 3 KELOMPOK TANI DI EGON GAHAR</marquee>

Ansel Gogu (Kader Tani WTM) sedang Vaksin ayam anggota Kel. Tani Egon Gahar, KN , Dalam rangka mendorong sebuah pola budi daya ternak t...