Minggu, 04 Juni 2017

MENUJU KEMANDIRIAN PETANI

OLEH: WTM

PETANI DAN PERMASALAHANNYA
Petani Bergotong royong dalam menanam padi di Magepanda
Petani adalah pelaku usaha pertanian, mengabadikan hidupnya untuk semua oranG. Dalam kata lain, petani dapat dikatakan sebagai sang penyambung hidup. Tidak  gampang menjadi petani,  siang malam tak kenal lelah, bergelut  dengan hujan dan terik matahari hanya untuk  hidup. Jiwa seorang petani ada di kebun, ladang dan sawah. Setiap saat berteman dengan tanah, tanaman, rumput-rumputan dan ternak.
Petani  selalu dihantui dengan berbagai masalah, seperti:  tanaman selalu diserang hama penyakit, tanah tidak subur, produksi tanaman menurun, tidak ada pupuk/pestisida. Lebih dari itu masalah perubahan iklim yang  tidak menentu mengakibatkan tanaman mati dan bisa menyebabkan gagal panen.
Permasalahan lain yaitu lahan tidak dimanfaatkan dengan baik atau tidak punya lahan. Sedangkan di sisi lain seorang  pegawai negeri/swasta memiliki usaha pertanian, di sekitar halaman rumahnya  ditanami sayur-sayuran, memiliki ternak, kebun pangan dan tanaman perdagangan. Sementara halaman rumah petani terlihat tidak dimanfaatkan.
Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa petani belum mampu mendedikasikan dirinya sebagai seorang petani yang benar. Petani yang tekun dan ulet. Kemampuan petani tersebut berdampak pada hasil yang dicapai. Hal ini tentu sangat bervariasi antara seorang petani dengan petani lainnya.
Keberhasilan petani sangat dipengaruhi faktor produksi, yaitu lahan, iklim, air, peralatan, benih, bibit. Hal ini tentunya harus pula didukung dengan pengetahuan dan ketrampilan yang baik pula. Kemampuan yang diperoleh dari kreatifitas dirinya maupun karena adanya bimbingan dari luar.
Tampilan petani antara satu wilayah dengan wilayah lain pada umumnya berbeda. Sangat tergantung pada keadaan topografi, budaya, iklim, akses informasi dan komunikasi, pengetahuan dan ketrampilan dan ketersediaan sarana produksi. Kondisi ini berdampak pada sikap dan perilaku petani terhadap pengembangan usaha taninya.
Beberapa fakta disinyalir menjadi faktor penyebab ketidakberdayaan petani, diantaranya: 
a)   Partisipasi masyarakat, terutama petani, orang miskin, perempuan dan kaum marginal lainnya  dalam pengelolaan program masih kurang.
b)  Program yang diberikan kepada masyarakat belum dikelola secara transparan dan akuntabel. Program hanya diketahui segelintir orang, seperti kepala desa dan elit-elit di desa.
c)     Pelatihan-pelatihan yang diberikan tidak sepenuhnya ditindaklanjuti oleh masyarakat pada pasca pelatihan. Hal ini disebabkan karena tidak adanya dukungan kegiatan pasca pelatihan, seperti pendampingan yang rutin, monitoring, evaluasi, dan memfasilitasi pembelajaran bersama.

PERTANIAN BERKELANJUTAN
Pembibitan Kakao
Ketergantungan petani di banyak daerah terhadap sarana produksi (input) dari luar semakin tinggi. Di pihak lain harga pupuk dan pestida semakin meningkat. Bahkan, pada saat – saat tertentu pupuk pabrikan sulit ditemukan di lapangan.
Makin menipisnya cadangan minyak bumi akan menyebabkan harga pupuk, khususnya urea dan ZA akan semakin tinggi karena pupuk pabrikan tersebut dibuat dari bahan dan dengan proses padat energi (energy fosil). Hal ini menjadi tantangan agar  petani ke depannya  dapat menyediakkan puput sendiri dari bahan lokal.
Penggunaan pupuk organik dapat membantu menjaga kesuburan tanah. Demikian pula penggunaan pupuk pestisida nabati (bio pestisida) juga dapat menekan pencemaran lahan, air, dan udara.
Di era pasar bebas, kita perlu meningkatkan daya saing, termasuk daya saing produk pertanian. Untuk dapat meningkatkan daya saing produk pertanian, antara lain: perlu meningkatkan mutu produk dan efisiensi dalam proses produksi. Pemanfaatan sumber daya lokal sebagai “input”, Apakah sebagai bahan pupuk, pestisida, pakan ataupun energi, tentu akan membantu meningkatkan efisiensi. Pemanfaatan sumber daya lokal sebagai input tentu akan sangat bisa dioptimalkan.
Dibutuhkan suatu sistem yang dapat memberi keberlanjutan usaha tani yang disebut dengan pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture). Sistem yang tidak hanya mengedepankan distribusi, namun lebih penting dari pada itu adalah dapat mengamankan usaha tani dan lingkungan.
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) adalah pemanfaatan sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable resources) dan sumberdaya tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources) untuk proses produksi pertanian dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan seminimal mungkin.
Beberapa manfaat yang menjadi ciri-ciri pertanian berkelanjutan, yaitu:
  1. Secara ekonomi menguntungkan dan dapat dipertanggung jawabkan (economically viable). Petani mampu menghasilkan keuntungan dalam tingkat produksi yang cukup dan stabil, pada tingkat resiko yang bisa ditolerir/diterima.
  2. Berwawasan ekologis (ecologically sound). Kualitas agro-ekosistem dipelihara atau ditingkatkan, dengan menjaga keseimbangan ekologi serta konservasi keanekaragaman hayati. Sistem pertanian yang berwawasan ekologi adalah sistem yang sehat dan mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap tekanan dan gangguan (stress dan shock).
  3. Berkeadilan sosial. Sistem pertanian yang menjamin terjadinya keadilan dalam akses dan kontrol terhadap lahan, modal, informasi, dan pasar, bagi yang terlibat tanpa membedakan status sosial-ekonomi, gender, agama atau kelompok etnis.
  4. Manusiawi dan menghargai budaya lokal. Menghormati eksistensi dan memperlakukan dengan bijak semua jenis mahluk yang ada. Dalam pengembangan pertanian tidak melepaskan diri dari konteks budaya lokal dan menghargai tatanan nilai, spirit dan pengetahuan lokal
  5. Mampu beradaptasi (adaptable). Mampu menyesuaikan diri terhadap kondisi yang selalu berubah, seperti perubahan iklim, pertumbuhan populasi, tantangan kebijaksanaan yang baru dan perubahan konstalasi pasar.
Manfaat yang diperoleh agar dapat diukur/dilihat hasilnya lewat indikator pengelolaan pertanian berkelanjutan, yaitu:

  • Menghasilkan produk pertanian yang berkualitas dengan kuantitas memadai;
  • b.      Membudidayakan tanaman secara alami;
  • c.       Mendorong dan meningkatkan siklus hidup biologis dalam ekosistem pertanian;
  • d.      Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah jangka panjang;
  • e.      Menghindarkan seluruh bentuk cemaran yang diakibatkan penerapan teknik pertanian;
  • f.        Memelihara keragaman genetik sistem pertanian;

PRAKTEK-PRAKTEK PERTANIAN BERKELANJUTAN
Beberapa kegiatan yang dapat menunjang dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan keuntungan produktivitas pertanian dalam jangka panjang, meningkatkan kualitas lingkungan, serta meningkatkan kualitas hidup petani, adalah:
a.        Pengendalian Hama Terpadu Strategi Kawasan
Seringkali anjuran teknis pengendalian adalah menggunakan upaya penyemprotan pestisida kimia. Namun seringkali pula petani mengalami kegagalan yaitu semakin berkembangnya hama/penyakit tanaman.
Pengendalian Hama Terpadu merupakan suatu pendekatan untuk mengendalikan hama yang dikombinasikan dengan metode-metode biologi, budaya, fisik dan kimia, dalam upaya untuk meminimalkan; biaya, kesehatan dan resiko-resiko lingkungan.
b.        Konservasi Lahan
Beberapa metode konservasi lahan, dapat meliputi:
·         Menciptakan jalur-jalur konservasi.
  • Menggunakan dam penahan erosi.
  • Melakukan penterasan.
  • Menggunakan pohon-pohon dan semak untuk menstabilkan tanah.
c.         Menjaga Kualitas Air/Lahan Basah
Konservasi dan perlindungan sumberdaya air telah menjadi bagian penting dalam pertanian. Banyak diantara kegiatan-kegiatan pertanian yang telah dilaksanakan tanpa memperhatikan kualitas air.
Adapun langkah-langkah yang ditujukan untuk menjaga kualitas air, antara lain;
  • Mengurangi tambahan senyawa kimia sintetis ke dalam lapisan tanah bagian atas (top soil) yang dapat mencuci hingga muka air tanah (water table).
  • Menggunakan irigasi tetes (drip irrigation).
  • Menggunakan jalur-jalur konservasi sepanjang tepi saluran air.
  • Melakukan penanaman rumput bagi binatang ternak untuk mencegah peningkatan racun akibat aliran air limbah pertanian yang terdapat pada peternakan intensif.
d.        Tanaman Pelindung
Penanaman tanaman-tanaman seperti gandum dan semanggi pada akhir musim panen tanaman sayuran atau sereal, dapat menyediakan beberapa manfaat termasuk menekan pertumbuhan gulma (weed), pengendalian erosi, dan meningkatkan nutrisi dan kualitas tanah.

e.        Diversifikasi Lahan dan Tanaman
Bertanam dengan memiliki varietas yang cukup banyak di lahan pertanian dapat mengurangi kondisi ekstrim dari cuaca, hama penggangu tanaman, dan harga pasar. Peningkatan diversifikasi tanaman dan jenis tanaman lain, seperti: pohon-pohon dan rumput-rumputan, juga dapat memberikan kontribusi terhadap konservasi lahan, habitat binatang, dan meningkatkan populasi serangga yang bermanfaat.
Beberapa langkah kegiatan yang dilakukan, adalah:
  • Menciptakan sarana penyediaan air, yang menciptakan lingkungan bagi katak, burung dan binatang-binatang lainnya yang memakan serangga dan insek.
  • Menanam tanaman-tanaman yang berbeda untuk meningkatkan pendapatan sepanjang tahun dan meminimalkan pengaruh dari kegagalan menanam sejenis tanaman saja.
f.          Pengelolaan Nutrisi Tanaman
Pengelolaan nutrisi tanaman dengan baik dapat meningkatkan kondisi tanah dan melindungi lingkungan tanah. Peningkatan penggunaan sumberdaya nutrisi di lahan pertanian, seperti pupuk kandang dan tanaman kacang-kacangan (leguminosa) sebagai penutup tanah dapat mengurangi biaya pupuk an-organik yang harus dikeluarkan.
Beberapa jenis pupuk organik yang bisa digunakan antara lain:
  • Pengomposan
  • Penggunaan kascing
  • Penggunaan Pupuk Hijauan (dedaunan)
  • Penambahan nutrisi pada tanah dengan emulsi ikan dan rumput laut.
g.        Agroforestry
Agroforestri merupakan suatu sistem tata guna lahan yang permanen, dimana tanaman semusim maupun tanaman tahunan ditanam bersama atau dalam rotasi membentuk suatu tajuk yang berlapis, sehingga sangat efektif untuk melindungi tanah dari hempasan air hujan. Sistem ini akan memberikan keuntungan baik secara ekologi maupun ekonomi.

PETANI DAN ORGANISASI KELOMPOK TANI
Kelompok masyarakat yang sering kita jumpai adalah kelompok tani. Kelompok tani adalah sekelompok petani yang memiliki visi dan misi yang sama dalam mengembangkan usaha taninya. Biasanya kelompok tani terdiri dari orang petani yang memiliki kedekatan dan sehati dalam berjuang bersama. Kelompok tani biasanya merupakan kelompok hamparan, kelompok doa, kelompok komoditi atau lainnya. Kelompok Tani beranggotakan  petani dewasa (pria/wanita) maupun petani muda yang disebut dengan taruna tani (pemuda/pemudi).
Pertemuan Kelompok Tani di Parabubu
Kelompok tani dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya) keakraban dan keserasian hubungan antara satu dan yang lainnya.
Kelompok tani biasanya dipimpin oleh seorang ketua kelompok, yang dipilih atas dasar musyawarah dan mufakat diantara anggota kelompok tani. Pada waktu pemilihan ketua kelompok tani sekaligus dipilih kelengkapan struktur organisasi kelompot tani yaitu sekretaris kelompok, bendahara kelompok, serta seksi-seksi yang mendukung kegiatan kelompoknya. Seksi-seksi yang ada disesuai kan dengan tingkat dan volume kegiatan yang akan dilakukan.
Masing-masing pengurus dan anggota kelompok tani harus memiliki tugas dan wewenang serta tanggung jawab yang jelas dan dimengerti oleh setiap pemegang tugasnya.
Agar kelompok tani tetap aktif maka pengurus dan anggota kelompok tani harus mampu menjaga kekompakan dan rasa saling percaya. Hal ini karena jumlah anggota kelompok yang terbatas (biasanya jumlah anggota kelompok tani berkisar antara 10-25 orang anggota)  yang memungkinkan terjadinya kemandekan akibat konflik dan adanya perpecahan dalam kelompok.
Untuk itu para pengurus kelompok haruslah orang yang dapat memfasilitasi anggotanya secara baik. Pengurus harus dapat memecahkan permasalahan yang terjadi dalam kelompok. Dan kelompok tani harus memiliki dan menegakkan peraturan-peraturan yang berlaku bagi setiap kelompoknya dengan sanksi-sanksi yang jelas dan tegas.
Kelompok tani secara tidak langsung dapat dipergunakan sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan produktivitas usaha tani melalui pengelolaan usaha tani secara bersamaan. Kelompok tani juga digunakan sebagai media belajar organisasi dan kerjasama antar petani. Dengan adanya kelompok tani, para petani dapat bersama – sama memecahkan permasalahan yang antara lain berupa pemenuhan sarana produksi pertanian, teknis produksi dan pemasaran hasil. 
Kelompok tani sebagai wadah organisasi dan bekerja sama antar anggota mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat tani. Sebab segala kegiatan dan permasalahan dalam berusaha tani dilaksanakan oleh kelompok secara bersamaan. Melihat potensi tersebut, maka kelompok tani perlu didampingi dan diberdayakan lebih lanjut agar dapat berkembang secara optimal. Agar mereka dapat bergerak secara metodis, berdayaguna, dan teroganisir.
Suatu gerakan kelompok tani yang tidak teroganisir dan tidak mengikuti kerjasama menurut pola-pola yang maju, tidak akan memecahkan problem-problem yang dihadapi petani.
Ada beberapa manfaat dari pembentukan kelompok tani yaitu :
a)      Semakin meingkatnya interaksi usaha tani dan sosial antar petani dalam kelompok
b)      Meningkatnya kerjasama antar petani.
c)      Memudahkan proses penerapan inovasi atau teknologi baru.
d)      Semakin meningkatnya orientasi pasar, baik yang berkaitan dengan masukan (input) atau produk yang dihasilkannya.
e)      Semakin dapat membantu efesiensi pembagian air irigasi serta pengawasannya oleh petani sendiri.
Beberapa peran yang dapat dilakukan oleh suatu kelompok tani dalam memberdayakan diri untuk memperkuat pengelolaan usaha tani yaitu:
1)        Sebagai Wadah Penggerak Usaha Petani
Kelompok tani harus menjadi wadah untuk petani mengembangkan usahanya. Kelompok tani harus dapat mendorong meningkatnya aktifitas usaha tani di setiap anggotanya.
Untuk itu dalam kelompok tani harus terjadi gerakan membangun aktifitas usaha tani yang diawali dengan suatu niat usaha anggota yaitu suatu perencanaan usaha tani. Selanjutnya melakukan perencanaan kelompok tani dan melakukan evaluasi terhadap capaian dari aktifitas yang dilakukan bersama tersebut.
2)        Sebagai Tempat Belajar bagi Petani
Dalam kelompok tani terdapat berbagai anggota dengan tingkat pengetahuan dan pemahaman yang bervarias antara satu dan yang lainnya. Akan terjadi suatu komunikasi dan interaksi pengetahuan dan ketrampilan antara sesama anggota kelompok tani guna meningkatkan pengatahuan, ketrampilan, serta sikap dalam berusaha tani yang lebih baik dan menguntungkan, serta berperilaku lebih mandiri untuk mencapai kehidupan yang lebih sejahtera.
Ada beberapa kemampuan  yang perlu ada dalam suatu kelompok untuk dapat mencapai tujuannya yaitu :
a.      Menggali dan merumuskan keperluan belajar.
b.   Berhubungan dan bekerjasama dengan sumber informasi dan teknologi yang   diperlukan dalam proses belajar mengajar, baik yang berasal dari sesama petani, lembaga pendamping maupun pihak – pihak lain.
c.       Menciptakan ruang/waktu untuk terjadinya interaksi pengetahuan dan ketrampilan.
d.      Mempersipakan sarana belajar.
e.      Berperan serta aktif dalam proses belajar mengajar.
f.        Mengemukakan keinginan, pendapat maupun masalah yang dihadap anggota kelompok.
g.      Memahami keinginan, pendapat maupun masalah yang dihadapi orang dalam kelompok.
h.  Merumuskan kesepakatan bersama baik dalam memecahkan masalah maupun untuk melaksanakan berbagai kegiatan kelompok.
i.        Mentaati dan melaksanakan kesepakatan yang dihasilkan bersama.
j.        Merencanakan dan melaksanakan pertemuan – pertemuan berkala kelompok.

3)        Sebagai Unit Produksi Usaha Tani
Sebagai unit produksi usaha tani, kelompok tani merupakan satu kesatuan unit usaha tani, untuk mewujudkan kerjasama dalam mencapai skala ekonomi yang lebih menguntungkan.
Untuk dapat sebagai suatu unit produksi, ada beberapa kemampuan yang harus ada dalam kelompok tani yaitu :
a.      Adanya suatu kesepakatan pola usaha tani yang  menguntungkan berdasarkan teknologi terapan dan berorientasi pasar.
b.      Adanya rancangan usaha tani yang berisikan kegiatan dan biaya
c.       Memiliki kemampuan teknologi pengelolaan usaha tani
d.      Mampu membangun jaringan dengan para pihak yang berhubungan dengan unit produksi
e.      Mampu mengelola administrasi kelompok.

4)        Sebagai Wahana Kerjasama antara Anggota Kelompok dan antara Kelompok dengan Pihak Lain
Untuk meningkatkan kegiatan pengelolaan usaha tani dibutuhkan kerjasama yang baik antara petani. Kelompok tani  merupakan tempat baik dan strategis untuk untuk memperkuat kerjasama antara sesama petani. Selain itu juga sebagai strategi komunikasi petani dengan pihak lain untuk pengembangan dan pengelolaan usaha tani.
Untuk itu, kelompok harusnya memiliki beberapa kemampuan dalam upaya menumbuhkan kerja sama yaitu :
a.      Menciptakan suasana saling kenal, saling percaya – mempercayai dan selalu berkeinginan untuk bekerjasama.
b.      Menciptakan suasana keterbukaan dalam menyatakan pendapat dan pandangan – pandangan di antara anggota untuk mencapai tujuan bersama.
c.       Mengatur dan melaksanakan pembagian tugas/kerja di antara sesama anggota sesuai dengan kesepakatan bersama.
d.      Mengembangkan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab di antara sesama anggota kelompok.
e.      Merencanakan dan melaksanakan musyawarah dan pertemuan – pertemuan lainnya agar tercapai kesepakatan yang bermanfaat bagi kelompoknya.
f.        Mentaati dan melaksanakan kesepakatan yang dihasilkan bersama dalam kelompok.
g.      Melaksanakan tukar menukar pikiran.
h.      Melakukan kerja sama dengan berbagai pihak dalam upaya pengelolaan usaha tani
i.   Mengembangkan kadar kepemimpinan di kalangan para anggota kelompok dengan jalan memberikan kesempatan kepada setiap anggota untuk mengembangkan ketrampilannya  di bidang tertentu sehingga berperan sebagai agen teknologi.

j.  Mengadakan pemupukan modal untuk keperluan pengembangan usaha para anggota kelompok.

    Tulisan ini merupakan refleksi Wahana Tani Mandiri, selama 20 tahun mengadvokasi pertanian di NTT dan di Sikka. 

Terima Kasih 



Tidak ada komentar:

<marquee>WTM LAKUKAN VAKSIN AYAM DI 3 KELOMPOK TANI DI EGON GAHAR</marquee>

Ansel Gogu (Kader Tani WTM) sedang Vaksin ayam anggota Kel. Tani Egon Gahar, KN , Dalam rangka mendorong sebuah pola budi daya ternak t...