"Datanglah kepada rakyat, Tinggalah bersama mereka, dan mulailah dari apa yang mereka punya" (Lao Tse).
Jumat, 04 November 2016
MISSERIOR KUNJUNGI DAERAH DAMPINGAN WTM
Maumere, KN. Sebelum mengakhiri pelaksaan program “Peningkatan Kapasitas Petani dalam Adaptasi Perubahan Iklim lewat Pendekatan Usaha Tani Berbasis Konservasi” kerja sama WTM dengan Misserior Jerman, Ulrich Donnberg (Perwakilan Misserior Indonesia) dan Inge Lampp (Pendamping Mitra Misserior Indonesia Timur) melakukan kunjungan lapangan ke Kelompok Tani Nua Heu Pega, Desa Bu Selatan, Kecamatan Tanawawo. Kunjungan Misserior ini didampingi Carolus Winfridus Keupung (Direktur WTM) dan para staf lapangan dan kantor serta para kader tani di Kecamatan Tanawawo. Acara ini dibuka oleh (31/11/16).
Siprianus Rehing (Kader Tani Desa Bu Selatan) yang memandu diskusi para petani dampingan WTM dengan Misserior ini mengatakan bahwa pendampingan yang sudah berjalan dua tahun ini, semestinya menjadi pembelajaran bagi publik yang mana ada hal positif dan negatif. Karena itu, sy berharap bahwa para petani dampingan tidak perlu ragu dalam menyampaikan apa yang terjadi di lapangan agar ada perbaikan dan pembenahan ke depan. Hari ini ada 5 kelompok tani yang hadir dalam diskusi, seperti kelompok tani Nua Heu Pega, Muri Sama, Lando Lae, Kale tau Mbale, Dau Mbale).
WTM bagi warga tani Bu Selatan dan Lio pada umumnya bukan lembaga baru. Malah dulu, WTM hadir dalam pemberdayaan dengan mendatangkan bantuan berupa banyak hal terutama, anakan pohon tanaman umur panjang, seperti kakao, cengkeh, kopi, vanili dan berbagai ternak seperti kambing, ayam dan sapi, kenang Sipri.
Sedangkan Carolus Winfridus Kepung (Direktur WTM) mengatakan bahwa tujuan kunjungan lapangan yang dilakukan hari ini adalah pertama, Misserior ingin tahu secara detail tentang perkembangan lapangan setelah pelaksanaan program 2 tahun. Kedua. Misserior ingin memantau langsung dan berbicara langsung dengan partisipan proyek tentang apa yang dialami sebelum dan setelah dua tahun projek ini berjalan.
Dari hasil diskusi dengan lima kelompok dampingan WTM (Dari diskusi ada beberapa point refleksi yang ditemukan bahwa, masyarakat dampingan WTM tidak sungkan bicara dengan siapa saja. Yang mana, warga dengan lugas menyampaikan realitas yang dialami warga baik secara positif dan negatif. Menariknya lagi, warga juga mengungkapkan tentang keswadayaan yang tumbuh kembang di tengah para petani, ujar Ulrich.
Sedangkan menurut Dominikus Lefi, warga petani dari kelompok Kale Tambale Ndoko yang mengenal WTM sejak berdirinya menyatakan bahwa ada dampak positif yang dialami dirinya dan kelompoknya dimana banyak memiliki tanaman umur panjang yang dulu diberi sekarang dipanen. Karena itu, apreseasi kami perlu sampaikan pada pendampingan WTM selama ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
<marquee>WTM LAKUKAN VAKSIN AYAM DI 3 KELOMPOK TANI DI EGON GAHAR</marquee>
Ansel Gogu (Kader Tani WTM) sedang Vaksin ayam anggota Kel. Tani Egon Gahar, KN , Dalam rangka mendorong sebuah pola budi daya ternak t...
-
PROGRAM : PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN EKOSISTEM BERKELANJUTAN DI KAWASAN EGON 1. LATAR BELAKANG ...
-
Secara historis-kultural, padi merupakan sebuah tanaman yang diyakini sebagai dewi. Atau dalam sebutan orang sikka dua nalu pare...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar