Para petani sedang melakukan pembuatan pupuk cair di Puskolap Jiro-jaro |
Pupuk
Cair merupakan salah satu jenis pupuk organik
yang sangat baik untuk mengatasi terbatasnya daya dukung lahan dan
kurangnya kesuburan tanah. Pupuk jenis ini memiliki keunggulan antara
lain Bahannya mudah di peroleh,cepat tersedia dan cepat di serap oleh
tanaman.
Informasi
berikut merupakan pengalaman WTM bersama petani dampingannya dalam
melakukan Pembuatan dan Ujicoba Penggunaan Pupuk Cair.
Pupuk
Cair adalah Pupuk yang berbentuk cairan ,yang diperoleh dari proses
pembusukan daun-daun Leguminosa ( Gamal,Turi,Lamtoro,
Kaliandra,dll) dan Kotoran Ternak serta daun Rumput jenis tertentu
dalam air
MANFAAT
:
Meningkatkan
daya tumbuh tanaman.
Mengembalikan
kesuburan tanah.
Sebagai
penghalau hama/penyakit tanaman.
UNSUR-UNSUR
YANG TERKANDUNG DALAM PUPUK CAIR :
Dalam
pupuk cair terdapat unsur-unsur hara yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan, perkembangbiakan dan kesehatan tanaman, antara lain:
Unsur
Nitrogen (N):
Merangsang
pertumbuhan tunas, batang dan daun. Dalam pupuk cair ada pada
daun-daun Leguminosa. Dalam pupuk Anorganik ada pada pupuk urea.
Unsur
Pospor (P):
Merangsang
pertumbuhan akar,pertumbuhan bunga dan buah.Dalam pupuk cair
ada pada abu dapur. Dalam pupuk anorganik
ada pada pupuk TSP.
Unsur
Kalium (K):
Meningkatkan
ketahanan tanaman terhadap serangan hama/penyakit serta memperkuat
serat batang agar tidak mudah rebah.Dalam pupuk cair ada pada Kotoran
Ternak. Dalam pupuk Anorganik ada pada pupuk KCL.
ALAT
DAN BAHAN:
Alat:
- Drum atau bak yang dibuat dari semen yang berguna untuk merendam/fermentasi bahan-bahan untuk pembuatan pupuk cair.
- Karung plastic untuk mengisi daun-daun legume
- dan kotoran ternak.
- Parang/pisau untuk mengambil daun-daun Leguminosa.
- Batu untuk pemberat supaya karung bisa tenggelam.
- Tali untuk mengikat ujung karung dan tutupan drum/bak apabila berasal dari plastic atau bahan lokal lainnya.
- Penutup drum/bak supaya air hujan tidak masuk dan mencegah pengua pan.
Bahan:
- Daun-daun leguminosa seperti:
- Kaliandra, Gamal, Lamtoro, Turi dll.
- Kotoran ternak seperti:
- Sapi, Kambing, Babi, Ayam, Kerbau,dll
CARA
PEMBUATAN :
- Karung diisi dengan daun-daun legumenose dan kotoran ternak. Masing-masing, 25 kg. Bisa daun legumnya lebh banyak ataupun kotoran ternak yang lebih banyak jumlahnya.Karung-karung tersebut ujungnya diikat dengan tali.
- Masukan karung tersebut kedalam drum/bak yang masih kosong,kemudian di isi dengan air sampai melewati seluruh permukaan karung.
- Tekanlah dengan batu yang cukup berat, sehingga karung-karung tersebut dapat tenggelam.
- Tutuplah drum/bak tersebut dengan tutupannya atau dengan plastic atau bahan lokal lainnya dan dibiarkan selama 2 s/d 3 minggu
- Setelah 2 atau 3 minggu, batu dan karung diangkat.Larutan dalam Drum atau gentong inilah yang dinamakan Pupuk Cair.Ampas yang ada di dalam karung dapat digunakan untuk pupuk tanaman, dengan cara sebar atau hamburkan pada lahan sekitar tanaman.
CARA
PENGGUNAAN :
- Campurkan 1 liter pupuk cair berbanding 3 liter air. (Apabila keseluruhan bahannya berasal dari daun-daun leguminosa).
- Campurkan 1 liter pupuk cair berbanding 5 liter air. (Apabila bahannya dari kotoran ternak).
- Campurkan 1 liter pupuk cair berbanding 8 liter air,apabila bahannya terdiri dari daun-daun leguminosa dan kotoran ternak..
- Setelah itu diaduk hingga merata,kemudian disiram atau disemprot pada tanaman secara merata.
- Untuk Sayuran dan Padi Sawah diberi pupuk cair 2 kali dalam seminggu. Sedangkan pada Tanaman Perkebunan setelah pembersihan/pemangkasan diberi pupuk cair 3 minggu sekali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar