Martinus Maju sedang memfasilitasi Pelatihan di Lekebai (2/8/17) |
Kegiatan pelatihan ini dihadiri oleh Simon Wara (Kepala Desa Bhera), Wihelmus Wara (Ketua BPD Bhera), Martinus Maju (Fasilitaotor Lapangan Kecamatan Mego dan Yohanes Dawa (Fasilitator Lapangan Kecamatan Tanawawo) serta Herry Naif (Koordinator Program WTM-CEPF). Peserta kegiatan yang hadir dalam kegiatan itu adalah pengurus kelompok (ketua dan sekretaris dari 11 kelompok tani di desa Bhera).
Simon Wara, pada acara pembukaan mengatakan bahwa manajemen kelompok tani yang ada di desa Bhera baik yang didampingi WTM maupun yang belum didampinginya harus dibenahi. Bila tidak kelompok tani itu akan menjadi Bebu (bentuk dan bubar), kata Simon.
Sebelum dilakukan acara itu, dilakukan pengukuhan 2 kelompok tani yakni; Kelompok Bitawara dan Rate Wae) sebagai kelompok tani baru di desa itu.
Sedangkan, Wihelmus Wara (Ketua BPD Bhera) mengatakan bahwa kelompok-kelompok tani yang ada ini harus serius mengikuti peningkatan kapasitas yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga yang masuk ke desa ini, agar dari waktu ke waktu ada perubahan yang signifikan. Malah lebih bagus kalau semua kelompok dampingan yang ada di desa ini didampingi WTM, katanya.
Sedangkan Martinus Maju (Fasilitator Lapangan WTM) mengulas bahwa kelompok-kelompok tani yang ada hari ini bukanlah kelompok baru, karena telah sejak lama didampingi WTM. Hanya saja bahwa dalam sekian lama perlu ada pemugaran manajemen sehingga juga ada reorganisasi dan restrukturisasi.
Lebih dari itu, kelompok tani harus memiliki sebuah perencanaan, monitoring dan evaluasi. Karena itu akan menjadi indikator untuk dilihat sehat tidaknya sebuah kelompok tani yang ada, kata Tinus.
Herry Naif, Koordinator Program CEPF membawakan materi tentang tipe-tipe kepemimpinan dan Kerja sama. Dalam materi itu, para peserta menyebutkan berbagai tipe pemimpin yang tampak selama ini seperti: otoriter, demokratis, karismatik dll.
Dalam ulasannya, Herry menegaskan bahwa sebuah kelompok tani harus diorganisir dan memiliki manajemen yang transparan dan akuntable. Dengan itu bisa dibangun kerja sama dengan pihak luar karena secara internal sudah kuat. Tetapi bila dalam kelompok masih amburadul maka jangan bermimpi untuk bekerja sama dengan pihak luar. (Ryn-KN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar