Kelompok Rala
singkatan dari Rapa Laka yang berarti saling membantu. Kelompok ini dibentuk pada Mei 2012 yang
beranggotakan 15 orang terdiri dari 11 laki-laki dan 4 orang
perempuan, berdomisili di dusun Rategulu, Desa Magepanda, Kecamatan Magepanda.
Kelompok ini dikukuhkan oleh pastor paroki
yang bertugas di Paroki st. Yohanes Maria vianey Magepanda, yaitu Rm. Marselinus Wera. Pr.
Beliau sangat mencintai pertanian organik, sehingga dia selalu mengkampanyekan penggunaan organik dimana-mana dan selalu perhatian terhadap
anggota tani sehingga tertarik untuk mengukuhkan kelompok ini.
Awalnya kelompok ini, berupa
kelompok arisan tetapi sejak mendengar dari salah satu kader tani
desa mama Selestina Sanggo bahwa di Magepanda ini juga didampingi
oleh Wahana Tani Mandiri, mereka juga semangat mau bergabung.
Pada
tanggal 5 Desember 2015, Fasilitator Maria Martha Muda
bersama keder desa melakukan kegiatan awal sosialisasi program dan
dilanjutkan dengan perencanaan petani dan rencana kerja kelompok. Anggota kelompok memiliki semangat yang tinggi dan merasa ini adalah hal yang baru untuk bisa
kita ikuti. Kalau kita tidak ikut dan benar-benar serius kita rugi
karena ilmu penting dibawa mati, kata Petrus , Moris, Romanus, juga
Nikodemus. Dan boleh dikatakan ke empat orang ini sebagai mesin
penggeraknya.
Sejak itu pertemuan diskusi ini dilakukan hampir 3 atau
4 kali setiap bulan. Waktu yang sangat tidak lama tetapi praktek di
kelompok sudah berjalan 2 kali yaitu pembuatan pestisida organik dan
prektek pupuk cair. Obat itu sekarang mereka sudah ujicobakan di lahan
sawah, tanaman kacang tanah, menurutnya perubahan itu langsung nampak
bahwa daun kacang tanah subur sekali, daunnya hijau, tanahpun menjadi
lunak.
Selain itu, dalam proses diskusi tentang pengembangan penelitian,
anggota sepakat untuk mengembangkan penelitain Kaji Terap padi
dilahan sawah. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan pengaruh
penggunaan pupuk kimia dan organik bagi tanaman. Yang turut menjadi peneliti adalah
Yohanes Moris. Beliau ini juga yang menjabat sebagai bendahara
kelompok. Sekarang bibit sudah disemai tinggal siap tanam.
Penelitian ini dilakukan oleh satu orang tetapi dalam pelaksanaannya disaksikan oleh anggota kelompok setempat. Untuk itu, penelitian ini menjadi pembelajaran bersama dalam kelompok. (Tim KN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar