400 Petani Mapitara sibuk kerja kandang
ayam
Salah satu butir rekomendasi dari Pelatihan Budidaya Ternak yang dilakukan oleh WTM dalam kerja samanya dengan Crytical Ecosystem Parthnersip Fund (CEPF) adalah pembuatan kandang ayam oleh setiap anggota kelompok yang difasilitasi oleh para kader tani dan fasilitator lapangan sejak pertengahan bulan Juli, 2016.
Karena itu, tidak heran bila sekitar
empat ratus (400) petani dari Kecamatan Mapitara dampingan Wahana Tani Mandiri
(WTM) saat ini sibuk mengerjakan kandang ayam. Pantauan staf lapangan WTM, Mus Muliadi saat mengunjungi
beberapa kelompok tani di Desa Natakoli dan Desa Hale, mengatakan bahwa anggota
kelompok cukup sibuk mengumpulkan bahan seperti bambu, kayu dan beberapa
kelengkapan untuk pembuatan kandang. Menurutnya, 75 persen para petani telah memiliki kandang, dengan berbagai bentuk.
Sedangkan, Albertus
Ruben, salah satu kader tani desa Hale yang ditemui Kabar Nuhang menjelaskan kegiatan kerja kandang ini
dimulai sejak bulan Juli sampai pertengahan bulan agustus 2016 sesuai rencana
masing masing kelompok. “Memang, ada
banyak pekerjaan petani saat ini seperti membersihkan kebun, merawat tanaman,
buka kebun baru untuk persiapan musim tanam, dan masih banyak kesibukan lainnya
namun kerja kandang saat ini menjadi fokus utama bagi kelompok dampingan WTM”,
kata Ruben.
salah satu kandang ayam yang dibuat petani mapitara |
Di selah-selah
diskusi dengan beberapa petani, Laurensius Stafanus salah satu anggota kelompok
asal Glak Desa Hale mengatakan bahwa kelompok kami sangat berterima kasih
kepada WTM karena sudah memberi motifasi dan dukungan moril kepada kami. “Sekarang kami merasa aman dengan ayam kami,
walaupun baru beberapa hari dalam kandang, soalnya ayam sekarang aman dari
binatang pemangsa, selain itu kami mudah mengontrolnya saat pagi memberi makan” kata Laurensius menyadari kelompoknya. Hal
senada disampaikan juga oleh bapak Lukas anggota kelompok tani asal Umatawu
Desa Natakoli saat diskusi kelompok di Kajowair, Umatawu.
Namun
ada hal lain yang dikeluhkan oleh hampir semua kelompok tani soal penyakit pada
ayam (Tetelo) yang menyerang setiap tahunnya. “setiap tahun mulai bulan juli sampai oktober ayam selalu teserang
penyakit, kami tidak tahu itu penyakit apa, biasanya kalau sudah mati satu yang
lainpun tidak lama habis” keluh mama Theresia Monge anggota kelompok Suka
Tani, Desa Hale. Theresia berharap ada solusi yang diberikan WTM kepada
kelompok tani soal penyakit yang menyerang ayam. Hal ini kemudian dijelaskan
oleh Kader Tani, Albertus Ruben bahwa selama kurang lebih dua tahun WTM akan
memberikan beberapa solusi seperti vaksin rutin setiap tiga bulan dan beberapa
tawaran obat tradisional.
Terkait
pengerjaan kandang oleh kelompok tani dampingan WTM , hingga info ini
dipublikan, kandang yang sudah jadi mencapai 75 %.mm_knnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar