Menanggapi berita ini, Carolus Winfridus Keupung Direktur Wahana Tani Mandiri menilai bahwa pertama-tama kami mengapreseasi kebijakan Kementrian Pertanian yang mana mulai memperhatikan kebutuhan riil masyarakat Indonesia, ujarnya.
Namun ada beberapa hal yang ini kami garis bawahi, diantaranya: pertama, Kementerian Pertanian dengan kebijakan pangkas rantai distribusi sapi NTT terkesan hanya melindungi para konsumen di Jakarta, tetapi tidak memberi perlindungan dan peningkatan kualitas hidup petani/peternak NTT. Padahal Kementrian Pertanian seharusnya menelurkan sebuah kebijakan dimana peternak NTT juga harus mendapatkan impak dari kebijakan tersebut. Bukan hanya sekedar mengantarpulaukan sapi atau membuka pasaran tetapi bagaimana dengan perlindungan bagi petani/peternak, demikian ujar mantan Direktur WALHI NTT
Lebih dari itu, aktifis yang sudah melanglang buana ini juga melihat bahwa Kementerian Pertanian belum memiliki kebijakan agar bagaimana menambah populasi sapi di NTT, karena bila hanya diutamakan adalah pendistribusian lalu bagaimana dengan proses produksi sapi di NTT agar berkelanjutan dalam jangka waktu yang panjang. Kuatinya bila ini tidak diperhatikan, hanya sekali kirim setelah itu tidak ada yang dikirim lagi. Padahal kita mau agar sapi dijadikan sebagai salah pendongkrak ekonomi di NTT ketika kekeringan panjang yang sedang dialami warga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar