Sumber: http://www.timorraya.com/wtm-dan-cepf-kenalkan-konservasi-petani-sikka/
WTM dan CEPF Kenalkan Konservasi Untuk Petani Sikka
Minggu, 12 Juni 2016 | 14:46
Bagikan Halaman ini
WTM Perkenalkan Konservasi Tanah dan Air untuk Kader Tani Mapitara Kabupaten Sikka Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Laporan timorraya.com
Citos Natun
Maumere,—Wahana Tani Mandiri (WTM) mengadakan Pelatihan Konservasi Tanah (PKT) dengan Air dalam kerja sama dengan Critycal Ecosystem Partnership Fund (CEPF) di bawah program “Peningkatan Pendapatan Masyarakat dalam Mendukung Menejemen Ekositem Berkelanjutan di Kawasan Egon Ili Medo”.Kegiatan pelatihan itu dihadiri 15 peserta, utusan dari Desa Natakoli, Hale, Hebing dan Egon Gahar difasilitasi oleh Kristoforus Gregorius dan Winfridus Keupung di Puskolap Jiro-Jaro, Tana Li, Desa Bhera, Kecamatan Mego, Kamis (9/6/2016)
Dalam sambutannya,Winfridus Keupung mengatakan makhluk hidup dan alam semesta merupakan dua unsur penting yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Keduanya memiliki ikatan saling ketergantungan yang sangat kuat. Porsi ketergantungan makhluk hidup terhadap alam jauh lebih besar. Mahkluk hidup memiliki ketergantungan yang penuh terhadap alam, sebaliknya alam menyediakan layanan; seperti tanah dan air bagi keberlangsungan semua mahkluk hidup di dunia.
WTM awalnya, lanjut Win, menjadi agen pupuk kimia. Namun dalam perkembangannya, WTM kemudian melakukan kaji banding terhadap perbedaan penggunaan pupuk organik dan pupuk kimia.
“Dari kajian yang dilakukan WTM menemukan sebuah dampak positif yang dimiliki pupuk organik. Bahwa petani di Flores yang masih banyak bergantung pada alam hendaknya menjadikan alam sebagai sebuah lalyanan. Karena itu dengan konsep ini tentunya petani juga turut menjaga kelestarian lingkungan. Mereka disebutnya green’s farmer,” ujar win .
Dalam pelatihan ini juga materi yang diberikan mengenai “Konservasi tanah dan air”, dan “Pertanain Berkelanjutan” yang mana harus dilihat dari aspek ekologi, ekonomi, teknologi dan pemberdayaan. Dalam materi Pemupukan tanaman, dijelaskan tentang pupuk organik dan pestisida organik.
Dalam pelatihan ini, Kristo juga menyebutkan beberapa keunggulan pupuk organik diantaranya, Meningkatkan kandungan air dan dapat menahan air untuk kondisi berpasir, Meningkatkan daya tahan terhadap pengikisan, Meningkatkan pertukaran udara, jumlah pori-pori dan sifat peresapan air untuk kondisi tanah liat, Menurunkan tingkat kekerasan lapisan permukaan tanah, Mengandung unsur hara makro mikro yang lengkap, Aman (ramah lingkungan), Efektif dan ekonomis (murah/mudah di dapat), Menghilangkan residu kimia.
Setelah proses belajar in class, peserta juga melakukan praktek pembuatan pestisida organik dan pupuk organik yang telah disiapkan. Diharapkan dengan pelatihan ini akan memberikan sebuah pemahaman riil agar para kader bisa memperaktekannya di lapangan. Sebab bahan-bahan dasar pembuatan pestisida organik ini banyak terdapat di kawasan Egon Ilimedo
Hermus Peong salah satu peserta pelatihan yang juga adalah pemimpin kelas selama pelatihan mengatakan bahwa pelatihan ini sangat bermafaat di lapangan.
“Ini menjadi bekal bagi kami dalam upaya memfasilitasi kegiatan usaha tani di kelompok tani. Selain itu juga kami akan mengadvokasi kebijakan di tingkat pemerintah lokal agar mengakomodir kepentingan petani di desa,” papar Hermus.
Sumber: http://www.timorraya.com/wtm-dan-cepf-kenalkan-konservasi-petani-sikka/
"Datanglah kepada rakyat, Tinggalah bersama mereka, dan mulailah dari apa yang mereka punya" (Lao Tse).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
<marquee>WTM LAKUKAN VAKSIN AYAM DI 3 KELOMPOK TANI DI EGON GAHAR</marquee>
Ansel Gogu (Kader Tani WTM) sedang Vaksin ayam anggota Kel. Tani Egon Gahar, KN , Dalam rangka mendorong sebuah pola budi daya ternak t...
-
PROGRAM : PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN EKOSISTEM BERKELANJUTAN DI KAWASAN EGON 1. LATAR BELAKANG ...
-
Secara historis-kultural, padi merupakan sebuah tanaman yang diyakini sebagai dewi. Atau dalam sebutan orang sikka dua nalu pare...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar