Maumemre, KN. Menindaklanjuti kegiatan pelatihan Traning of Trainer dan Konservasi Tanah dan Air bagi kader tani Mapitara yang dilakukan sejak 6-11 Juni 2016, WTM kembali melakukan kunjungan balik yang dikoordinasi oleh Kristoforus Gregorius (Koordinator Pertanian) dan Wihelmus Woda (Koordinator Lingkungan & Advokasi) bersama ketiga Fasilitator lapangan untuk terjun kembali ke wilayah Mapitara, sejak 13/06/16 sampai semua kelompok mendapat giliran.
Menurut Kristoforus, kunjungan ini tentunya akan bertemu langsung dengan kelompok tani yang sudah dibentuk agar berdiskusi bersama. Bahwa, pertemuan difokuskan pada Perencanaan Petani dan Perencanaan Kelompok Tani dalam menjalankan usaha tani mereka. Kegiatan yang dilangsungkan dimaksudkan agar para petani memiliki arah yang lebih baik dalam melakukan pengelolaan usaha tani. Kegiatan serupa harus dimiliki oleh setiap petani dan kelompok tani dampingan WTM, demikian kata, Kristo.
Sebelum melakukan diskusi perencanaan kelompok bersama petani, para punggawa WTM melakukan koordinasi dengan ketua kelompok tani dan kader tani untuk melihat waktu yang tepat untuk bisa melakukan diskusi secara efisien.
Kelompok pertama yang menyatakan siap berdiskusi setelah dikoordinasi adalah kelompok Watu Kogang di dusun Galit desa Hebing. Setelah didatangi oleh Mus Muliadi, Mayolis dan Will Woda, Senin 13 Juni 2016, Maksensius selaku ketua kelompok menyatakan siap mengkonsolidasi anggotanya saat itu juga untuk melakukan pertemuan bersama di keesokan harinya (Selasa, 14 Juni 2016).
“Saya selalu siap untuk mendatangkan teman-teman anggota kelompok besok, sebab saya pikir ini adalah kegiatan yang sangat bermanfaat bagi kami di awal program berjalan, supaya apa saja yang dicita-citakan, apa yang ingin dijalankan secara bersama dapat kita rencanakan dengan baik,” ujar Kepala Dusun Galit.
Kegiatan dibuka langsung oleh Ketua kelompok, Maksensius Edison. Pada saat pembukaan ia mengatakan sangat senang kelompoknya menjadi kelompok pertama yang difasilitasi. “Kami merasa senang sekali dikunjungi dan langsung diadakan diskusi bersama. Hari ini semua anggota kelompok hadir karena mereka merasa tertarik. Kami sangat berterimakasih atas kunjungan ini, ungkap Kader Tani WTM ini.
Disamping itu, Kristoforus Gregorius, ketika memimpin kegiatan diskusi perencanaan kelompok tani, menyatakan bahwa demi meraih sebuah kesuksesan perlu adanya rencana yang baik. Dengan demikian kegiatan apa saja yang ingin kita kerjakan dalam perjalanan proses untuk mencapai tujuan dapat kita ukur secara bersama.
Lebih lanjut Kristo menjelaskan tentang alur-proses bagaimana dalam pembuatan perencanaan petani. Hal yang perlu dibuat pertama adalah perencanaan kebun atau usaha petani anggota. Sebelum membuat perencanaan petani dan perencanaan kelompok, kita harus melakukan indentifikasi masalah sehingga berbagai persoalan yang dialami petani selama ini muncul ke permukaan.
Setelah teridentifikasi permsalahan petani dan kelompok, kita memilah permasalahan mana yang menjadi permasalahan keluarga tani yang menjadi permasalahan bersama dan permasalahan komunitas yang dapat dilakukan oleh kelompok. Setelah itu, dibangun kesepakatan kegiatan apa saja yang akan direncanakan berdasarkan masalah yang sudah terkumpul dari proses sebelumnya.
Tahap yang berikut kita mulai membuat perencanaan kelompok. Akan tetapi, kita tidak hanya sampai di sini saja. Setelah dibuat perencanaan kelompok, kita harus masuk pada tahapan yang terakhir yaitu membacakan kembali perencanaan yang sudah dibuat dan diminta kesepakatan terakhir sebagai penegasan dan itu menjadi keputusan kelompok”, sambung alumni SPMA Boawae ini.
Aleksius Laro, salah seorang anggota kelompok tani yang dihubungi Kabar Nuhang seusai kegiatan, mengungkapkan perasaan senangnya karena kembali didampingi WTM dengan pola pendampingan yang agak berbeda. “Kami merasa senang jika dikunjungi dan diberi pemahaman seperti ini karena selama ini kami mendapat banyak masalah tetapi kami tidak mampu menyelesaikannya secara tuntas. Kami memiliki keterbatasan. Kami berharap WTM selalu mendampingi kami sehingga kami terbantu dalam mencari jalan keluar persoalan kami sebagai petani”, ujarnya dalam bahasa daerah.
"Datanglah kepada rakyat, Tinggalah bersama mereka, dan mulailah dari apa yang mereka punya" (Lao Tse).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
<marquee>WTM LAKUKAN VAKSIN AYAM DI 3 KELOMPOK TANI DI EGON GAHAR</marquee>
Ansel Gogu (Kader Tani WTM) sedang Vaksin ayam anggota Kel. Tani Egon Gahar, KN , Dalam rangka mendorong sebuah pola budi daya ternak t...
-
PROGRAM : PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN EKOSISTEM BERKELANJUTAN DI KAWASAN EGON 1. LATAR BELAKANG ...
-
Secara historis-kultural, padi merupakan sebuah tanaman yang diyakini sebagai dewi. Atau dalam sebutan orang sikka dua nalu pare...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar