Kegiatan ini Pejabat Sementara Kades Hale, didampingi Herry Naif (Koordinator Program WTM – CEPF) dan Yanny (Ketua BPD Hale).
Herry Naif, dalam sambutannya memberi apreseasi kepada tim Pengkaji karena telah berhasil melakukan kajian lapangan. Bahwa, selama ini para petani mungkin tidak pernah dipikirkan untuk menjadi peneliti, tetapi kami mencoba melibatkan para kader tani kami menjadi peneliti dan ternyata sukses.
Diharapkan hasil studi ini menjadi sebuah kerangka dasar bagi pemerintah desa dan warga dalam upaya perbaikan manajemen ekosistem dan pendapatan petani terutama dalam proses pembangunan. Selain itu, pemerintah desa juga perlu meresponsnya dengan mengakomodir apa yang direkomendasikan dalam studi ini mulai dari perencanaan hingga pada monitoring, ajak Naif.
Yanny, Ketua BPD Hale mengatakan bahwa WTM bukan lembaga baru di Mapitara. Sejak tahun 2009 hadir di Mapitara dengan program kebencanaan. Kami berharap program yang sudah berjalan hampir setahun ini akan memberikan nilai-nilai positif dalam pembangunan yang berpihak pada keberlanjutan.
Dalam sambutan pembukaan, Alfons (PJS desa Hale) memberi apreseasi kepada WTM yang mendorong pembangunan yang berpihak pada lingkungan dan manusia. Untuk itu, para peserta seyogyanya memberi dukungan pada pelaksanaan program WTM yang sedang berjalan karena ini berasas pada suatu niat baik, yakni meningkatkan pendapatan petani dan penyelamatan ekonomi. Apalagi WTM dalam programnya mendorong pengelolaan sumber daya alam yang eco-humanis.
Alfons, juga menegaskan bahwa semua hal dan perilaku harus berasas pada norma hukum yang berlaku. Bila tidak, kita akan menuai persoalan-persoalan ke depan, ujar pegawai kantor camat yang sedang dipercaya sebagai pejabat sementara desa Hale.
Setelah acara seremonial, dilanjutkan dengan penyampaian proses penelitian oleh Albertus Ruben, Kader Tani WTM bahwa proses penelitian ini sudah dilakukan bersama 7 (tujuh) kelompok dampingan WTM di desa Egon Hale yang kami dampingi dengan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) dengan 4 alat bantu yakni: Kelender Musim, Pemetaan, Transek dan Diagram Venn.
Kemudian dilanjutkan dengan presentasi hasil studi yang difasilitasi oleh Mus Mulyadi (Fasilitator WTM). Dari presentasi yang dilakukan ini berhasil mengelompokan beberapa permasalahan pokok yang terjadi, yang diklasifikasi sebagai bidang skala prioritas diantaranya: Lingkungan hidup, Pertanian, Peternakan dan Pengukuhan lembaga Adat yang mana akan mengidentifikasi berbagai nilai lokal dan kembali merevitalisasinya dengan membentuk struktur Adat. (Ryn – KN)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar