Dari fakta ini kemudian WTM dan Oxfam Indonesia berinisiasi untuk melakukan kerja sama dalam program “Study farmer to farmer in Sikka” ke lima wilayah kecamatan, yakni kecamatan Kangae, Talibura, Lela, Mapitara dan Nele.
Kegiatan ini dilakukan sebagai tour dari kecamatan ke kecamatan (Taliburan, Mapitara, Kangae, Nelle, Magepanda dan Lela) untuk mendiskusikan tentang Kedaulatan Pangan. Lebih dari itu diskusi dibidik pada Penelitian Kawin silang yang telah dilakukan Beatriks Rika sebagai bentuk sharing pengalamannya. Pengalaman ini merupakan buah kesuksesan yang hendak ditularkan pada sesama petani sebagai bentuk pembelajaran.
Kegiatan tour diskusi ini diawali di kelompok Kojablo, Mamai, desa Bangkoor, Kecamatan talibura. Diskusi ini dihadiri oleh duapuluhan petani dan Pendamping, Penyuluh Lapangan (PPL) wilayah Talibura, (20/03). Kemudian kegiatan diskusi ini dilanjutkan ke wilayah Magepanda (21/03) di Kelompok Kasih Ibu, desa Done, Kecamatan Magepanda.
Sedangkan di kecamatan Kangae diskusi dilakukan di desa Langir (21/03) dan desa Hubing (23/03). Hal yang sama didiskusikan Beatriks.
Kemudian, Beatriks bersama Tim WTM melanjutkan perjalanan mengunjungi wilayah kecamatan Mapitara yang merupakan salah satu wilayah dampingan WTM dalam program CEPF. Di sana, Beatriks berkoordinasi dengan para Fasilitator dan Kader Tani WTM untuk dilakukan diskusi di kelompok Suka Tani, Maju Tani dan Tani Lestari, desa Hale (Jumat, 24/03) dan Kajowair dan Popowolot, desa Natakoli (25/03).
Tour seminggu ini secara fisik tentunya sangat capek tetapi karena semangat atas ruang dan kepercayaan yang didapatkan membuat saya tetapi bersemangat dan tampak riang, ujar puteri kelahiran Lekebai.
Dalam sebuah diskusi lepas, sepulang dari desa ia menyampaikan bahwa para petani malah mengiranya dia adalah Staf WTM. Dia mengatakan bahwa kami sudah didamping cukup lama sehingga kami memiliki segudang pengalaman. Ditambah lagi saya juga melakukan penelitian pemuliaan benih padi lokal yang mana saya secara konsisten dan tekun melakukannya, sehingga menambah banyak pengetahuan, Tambahnya.
Sedangkan menurut Aleks Bambang (Koordinator Pertanian) mengatakan bahwa hampir semua desa dan kelompok tani yang dikunjungi Beatriks berkeinginan untuk melakukan penelitian. Malah dari Badan Penyuluh Kecamatan (BPK) yang dikunjungi kelompoknya berniat untuk mengundang Beatriks untuk mendampingi para petani dalam penelitian pemuliaan benih.
Aleks yang selalu mendampingi Beatriks menilai bahwa acara diskusinya cukup menarik dan mendorong orang untuk melakukan seperti apa yang dilakukan beatriks, ujar Alex.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar