Pelaksanaan program
“Peningkatan Kapasitas Masyarakat dalam Mendukung Ecosistem Berkelanjutan di
Kawasan Egon” kerja sama Wahana Tani Mandiri (WTM) dengan Crytical
Ecosystem Partnership Fund (CEPF) yang mulai berjalan sejak bulan Mei. Pada
awal program ini, dilakukan pertemuan internal antara WTM dengan Tiburtius Hani
(Yayasan Burung Indonesia) sebagai bentuk konsolidasi sekaligus sebagai sharing
pengalaman dalam pengimplementasian program-program CEPF. Kegiatan ini
dilakukan, pada hari Jumaat, 3 Juni 2016.
Kegiatan ini berlangsung di Maumere (kantor WTM) dipimpin
oleh Carolus Winfridus Keupung (Direktur). Dalam sambuatan pembukaan, Win
Keupung mengucapkan terima kasih kehadiran Tibur Hani yang mewakili Yayasan
Burung Indonesia sekaligus pihak CEPF di Indonesia. Bahwa, sebelum proyek ini
berjalan, kami berkomunikasi dengan pihak Pemdes, dan memetahkan kembali
kelompok yang ada di desa. Di desa ada dua jenis kelompok yang didampingi yakni
kelompok HKm dan kelompok tani.
Ada beberapa persoalan yang kami jumpai di lapangan seperti
kesulitan bertemu petani dan ketakutan masyarakat untuk bergabung dan membentuk
kelompok HKm. Akan tetapi disamping itu di saat yang bersamaan juga antusiasme
masyarakat lain sangat baik. Kemudian dalam hubungan komunikasi kami dengan
pihak pemerintah juga masih berjalan baik.
Setelah itu, Tibur
Hani mengucapkan terima terima kasih kepada WTM yang sudah memberi
kesempatan untuk bertemu kembali. Bagi saya ini hal yang baik, karena kita
bertemu di awal sebelum program berjalan. Beda dengan teman-teman lain yang mengelolah dana burung kecil. Kami
bertemu setelah program berjalan lama sehingga ada banyak kekeliruan dalam
menerjemahkan konsep dan maksud program. Seperti yang sudah saya katakan tadi
bahwa WTM mendapat keuntungan karena kita bertemu di awal sebelum program
berjalan sehingga jika ada beberapa hal yang belum jelas kita akan perjelas di
sini, sehingga tidak terjadi kekeliruan dalam menjalankan program seperti
kesalahan yang terjadi di teman teman lain.
Program CEPF ini sebenarnya pas dengan cita cita burunng
indonesia. Tadi om Win sudah menjelaskan hubungan burung indonesia dengan CEPF.
Sederhananya CEPF yang paling dekat ada di kami Burung Indonesia dalam beberapa
hal diantaranya; Pertama. Saya mau mendengar cerita dari kawan-kawan sehingga kita
bisa mengidentifikasi persoalan di lapangan. Kalau saya bisa membantu saya akan
dengan senang hati membantu. CEPF menyebut pemberian nama ini program ini
sebagai investasi. Oleh karena itu mereka mau dampaknya jangka panjang ke depan
atau berkelanjutan. Salah satu diantaraya adalah kapasitas kelembagaan
(Capacity Building). Untuk pelacakan kapasitas kelembagaan ini nanti ada satu
LSM yang mengurus kita.
Oleh karena itu mereka butuh asesment. Kemudian saya
juga akan memperkenalkan Form Monitorin KBA yang akan dipegang oleh teman teman
lapangan dan bisa juga dilatih masyarakat untuk mengisi Form tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar