Nuaheu, KN. Kibi adalah sebuah makanan lokal orang Lio. Kibi dibuat dari beras merah yang digoreng dan ditumbuk. Namun pada perkembangan sekarang, kibi hampir tidak diproduksi lagi, karena masuknya produksi cemilan dari luar yang jauh lebih menarik.
Untuk itu, dalam program peningkatan pendapatan petani dengan pengelolaan hasil dengan memanfaatkan potensi lokal maka kelompok Nuaheu Pega, memilih kibi sebagai makanan lokal yang diproduksi. Kegiatan pengolahan hasil kibi dilaksanakan pada hari Jumat, 11 November 2016 di Nuaheu, Desa Bu Selatan, Kecamatan Tanawawo.
Kegiatan pengolahan kibi semua anggota hadir dan berperan aktif dalam proses pengolahan kibi. Sebelumnya disepakati, bahwa setiap anggota kelompok membawa padi lokal varietas pare ae yang akan diolah/ditumbuk menjadi kibi.
Tujuan kelompok mengolah kibi yakni untuk mengangkat kembali potensi lokal yang pernah ada di wilayah Lio. Kini kibi sebagai makan lokal Lio hampir punah.
Pada kesempatan itu, kibi yang diolah oleh kelompok Nuaheu Pega mencapai 15 Kg dan langsung di-packing dalam plastik yang sudah disiapkan, kemudian diberi logo “Kibi Keli”. Kegiatan dihadiri oleh fasilitator lapangan Martinus Maju bersama Koordinator Pertanian, Alexander Bambang.
Dalam acara seremonial pembukaan kegiatan, Alex Bamabang (Koordinator Advokasi Pertanian) mengatakan bahwa pengolahan hasil kibi bukan sekedar praktek tetapi harus dikembangkan secara rutin. Mengingat bahwa di pasaran, Kibi akan dikenal banyak orang sehingga kelompok harus memiliki perencanaan yang baik untuk mengolah kibi. Di samping itu harus diperhatikan juga kualitas mutu, packing yang baik sehingga akan lebih mudah saat pemasaran, tukas Alex.
Sedangkan menurut Siiprianus Rehing, Kader tani Bu Selatan mengatakan bahwa selain kibi yang diolah, kelompok Nuaheu juga mengolah kopi yang diberi nama “Kopi Lio”. Hal ini dilakukan karena potensi kopi di wilayah Bu Selatan cukup banyak.
Oleh karena itu, kelompok mengolah kopi untuk mengangkat/mempromosikan ke semua wilayah di Kabupaten Sikka, tukas Sipri.
Pada hari yang sama juga kelompok membawa biji kopi mereka untuk digoreng, ditumbuk dan dibungkus dan siap dipasarkan. (Tim KN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar