Wahana Tani Mandiri (WTM) dan Massipag Filipina dalam kerja sama dengan Misereor Jerman menyelenggarakan kegiatan Workshop People Led Development In Nusa Tenggara Timur – Indonesia dengan menghadirkan lima (5) lembaga di NTT sebagai Mitra Misereor yakni: Yayasan Tana Nua (YTN) Flores, Yayasan Tana Nua (YTN) Timor, Yayasan Komodo Indonesia Lestari (Yakines) Manggarai Barat, Yayasan Pengembangan Kemanusian (YPK) Donders Sumba Barat Daya dan Wahana Tani Mandiri (WTM). Peserta kegiatan Workshop 30 orang itu terdiri dari utusan petani dan staf lembaga dari setiap lembaga mitra.
Kegiatan workshop yang berlangsung di Pusat Sekolah Lapangan (Puskolap) Jiro-Jaro, Tana Li, Desa Bhera, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka, selama empat (4) hari, (6-9 Maret 2017) itu ditutup dengan pembacaan:
DEKLARASI JIRO JARO
Petani dan Pemimpin Desa dari Manggarai Barat, Ende, Sikka, Timor Tengah Selatan dan Sumba Barat Daya bersama LSM Yakines, Tananua Flores, Wahana Tani Mandiri (WTM), Tananua Timor Kpang dan Yayasan Pengembangan Kemanusian Donders (YPKD) dengan ini menyatakan bahwa:
1. Kami mampu membangun gerakan di komunitas, mengembangkan pertanian berkelanjutan dan konservasi sumber daya alam;
2. Kami mampu menjadi agen perubahan untuk membangun kemandirian komunitas;
3. Kami memiliki nilai-nilai dan prinsip kearifan lokal serta kemandirian untuk mendorong dan mensejahterahkan masyarakat petani;
4. Pemimpin desa yang siap melayani masyarakat dan memfasilitasi dalam pembuatan PERDES pertanian organik secara transparan dan akuntable
Harapan kami adalah:
“Dengan iman , tawakal, kerja keras yang beraskan gotong royong, kami mampu mencukupi kedaulatan pangan organik, lingkungan lestari, masyarakat desa sehat dan NTT sejahtera”
Kami percaya bahwa:
Kami memiliki nilai kejujuran, terbuka, adil, bijaksana, tegas, bersosial, beradab, sopan santun, disiplin serta memiliki prinsip yang demokrasi, akuntabilitas, partisipatif, desentralisasi, kesetaraan, kesatuan beragam serta kerja sama;
Oleh karena itu:
Kami akan:
1. Membagi informasi pertanian organik kepada semua anggota kelompok
2. Membuka pasar hasil organik
3. Membuka laboratorium khusus untuk pertanian organik
4. Menjadi contoh atau teladan bagi petani lain
5. Mengembangkan kebun-kebun contoh organik
6. Melakukan advokasi kebijakan di bidang pertanian, bidang pemasaran, lingkungan dan konservasi serta bidang pemberdayaan perempuan dan anak
7. Membangun mintra dengan stakeholder dari piak LSM, SKPD, Mitra lembaga serta universitas/sekolah tinggi terkait;
8. Menjadi fasilitator dan pelopor pertanian berkelanjutan untuk mengorganisir masyarakat dalam kelompok yang mandiri;
9. Mengembangkan budidaya pangan lokal yang beranekaragam, membangun lumbung pangan dan lumbung benih agar tercipta kedaulatan pangan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar