Kegiatan evaluasi bulan Maret dipimpin oleh Herry Naif (Koordinator Program WTM-CEPF) yang dihadiri oleh Carolus Keupung (Direktur WTM) dan beberapa koordinator Bidang Program di WTM. Dalam evaluasi itu, para fasilitator lapangan menyoroti tentang advokasi pertanian yang sedang digalakan terutama bebeapa advokasi teknis pertanian dan kebijakan di tingkat lokal. Menurut Brembo, Mus dan Yanto (fasilitator lapangan wilayah Mapitara) bahwa penguatan kapasitas kader harus digalakan seiring dengan tawaran pemerintah desa yang akan mengakomodir kader sebagai Penyuluh Pertanian di desa. Lebih dari itu juga pengembangan kapasitas kader dalam berbagai bidang harus ditingkatkan.
Sedangkan Fasilitator lapangan dari program Misereor (kecamatan Magepanda, Mego dan Tanawawo) lebih melihat tentang manajemen kelembagaan kelompok tani selain berbagai aktifitas yang dilakukan di lapangan.
Sedangkan Keuangan Ernestina Dua Sina (Keuangan CEPF) menegaskan bahwa para staf harus tertib membantu keuangan terutama dalam pemenuhan kuitansi sesuai dengan pengeluaran. Karena aktifitas kita sering melibatkan para anggota kelompok tani, pemerintah desa dan pihak luar lainnya diharapkan agar semua dilengkapi dengan kuitansi yang saya titipkan, ujarnya.
Maria Martha Muda, Koordinator Advokasi, Riset dan Pengelolaan Lingkungan Program Misereor lebih melihat soal penelitian kawin silang (Pemulian) benih yang lagi digalakan. Saya sudah mengidentifikasi petani peneliti dan membuat pendampingan bagi mereka, ujar Oa sapaan kawan-kawan Staf WTM.
Alex Bambang Dedy Saragih, koordinator Pertanian mengulas tentang hasil kegiatannya bersama Beatriks Rika yang sudah mengelilingi beberapa kecamatan sebagai langka "study farmer to farmer" kerja sama WTM-Oxfam Indonesia. Banyak nilai yang disimpulkan dari kegiatan ini bahwa banyak petani yang tertarik dengan aktifitas Beatriks dalam pemulian benih dan malah dari pihak Badan Penyuluh Kecamatan menginginkan agar Beatriks secara serius melakukan pendampingan. Selain itu, beberapa pemerintah desa juga menginginkan agar Beatriks bisa memberikan pelatihan secara periodik bagi petani di wilayahnya, ujar Aleks.
Pada hari terakhir, dilakukan breaving staf oleh Marianus Mayolis (Fasilitator Lapangan CEPF) tentang manajemen kelembangaan, dengan mengambil beberapa topik penting diantaranya; pembentukan kelompok, kepemimpinan, administrasi, keuangan, kerja sama kelompok, perencanaan kegiatan kelompok, dan kerja sama dalam kaitan dengan membangun jejaring.
Seusai dengan breaving, dilakukan perencanaan kelembagaan dan perencanaan staf dalam bulan April dengan memperhatikan aktifitas-aktifitas kelembagaan sebagai kegiatan bersama, misalnya pelatihan legal drafting dan workshop untuk wilayah Mapitara. (Ryn - KN)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar