Untuk itu, pada periode Januari hingga Maret ini Tim Program WTM - CEPF melakukan kegiatan breaving di desa Hale (30-31/03). Breaving ini juga juga dihadiri oleh Koordinator Program WTM-CEPF. Kegiatan evaluasi kader dipimpin oleh Dedy Alexander. Dalam evaluasi itu ditemukan bahwa perlu ada pembenahan dalam pelaksanaan beberapa kegiatan seperti pembibitan,peternakan dan berbagai hal lain.
Setelah itu dilanjutkan dengan materi Manajemen Kelompok yang difasiliasi oleh Marianus Mayolis (Fasitator Lapangan Hebing). Dalam presentasi itu disampaikan tentang beberapa topik penting seperti soal, (1). Mengapa pentingnya berorganisasi, (2). Model kepemimpinan dan infrastruktur organisasi, (3). Manajemen Keuangan Kelompok, (5). Bagaimana membangun Kerja sama, (6.) Perencanaan Kelompok dan (7). Jejaring. Ketujuh point ini menjadi fokus diskusi yang dilakukan oleh para kader, yang dikemudian dipertegas oleh Herry Naif, selaku koordinator Program.
Pada hari Jumat, 31 Maret 2017 pada rencanya akan dilakukan kunjungan kebun untuk praktek pemangkasan kakao di Wairpuat itu tidak bisa dilakukan. Karena itu, kemudian tim Program WTM menyepakati untuk dilakukan praktek pemangkasan kakao di Pekarangan warga di seputaran wilayah kegiatan. Kegiatan pemangkasan ini difasilitasi oleh Dedy Alexander (Koordinator Pertanian), Marianus Mayolis dan Mus Mulyadi (Fasilitator Lapangan). Praktek pemangkasan ini berjalan lancar karena setiap kader secara swadaya telah mengadakangan Gunting pangkas dan gunting galak sehingga setiap orang bisa melakukan pemangkasan sebagai bentuk praktek dan pelatihan.
Seusai praktek, para kader kembali di-breaving soal beberapa aktifitas yang akan dilakukan bulan April yakni; tentang penyelenggaraan pelatihan legal drafting sebagai kelanjutan dari Hasil studi pengelolaan sumber daya alam yang dilakukan di setiap desa yang kemudian merekomendasikan agar dibuatkan peraturan desa (perdes) untuk menjawabi permasalahan yang sering terjadi di desa. Selain itu juga akan dilakukan Workshop Pengelolaan Sumber Daya alam yang akan melibatkan para pihak, seperti: BKSDA, UPT KPH Kabupaten Sikka, Dinas Lingkungan Hidup Sikka. Para pihak terutama instansi yang berkaitan dengan isu penyelamatan sumber daya alam agar memberi masukan positif dalam memperkaya pembuatan perdes yang lagi dipersiapkan draftingnya, demikian ujar Herry.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar