Martinus Maju, Fasilitator Lapangan wilayah Mego menjelaskan tentang Teknis Usaha Tani terutama manfaat dari teras sering bagi kelompok tani |
Sebelum dilakukan sako seng terlebih dahulu dilakukan demo pembuatan teras sering dengan menggunakan bingkai “A” yang difasilitasi oleh Martinus Maju dari WTM. Menurutnya, tujuan pembuatan teras dikebun adalah untuk menjaga erosi dan mengembalikan kesuburan tanah. Selain itu juga, tanaman teras juga dapat dijadikan sebagai pupuk hijau dan pakan ternak. Para petani hendaknya melakukan penanaman jenis-jenis tanaman teras; seperti: kaliandra merah, kaliandra putih, lamtoro, gamal dan fleminqia, demikian ujar Tinus.
“Saya akan mengunjungi setiap anggota dan terlibat melakukan kerja bergilir sesuai dengan rencana kelompok. Pada hari yang sama pula dilakukan kunjungan ke beberapa kebun pangan anggota yang sudah mulai ditanami jagung lokal dan kacang tanah serta ubi kayu secara tumpang sari. Sesuai pantauan saya, mereka mulai melakukan penanaman sesuai dengan denah kebun yang sudah di rencanakan oleh setiap anggota, “katanya.
Sedangkan, Genovasia Dua menjelaskan bahwa sebelum memulai menanam, para petani terlebih dahulu melakukan penyebaran daun-daun hijau dan kotoran ternak; seperti kambing dan babi serta kotoran ayam sebagai pupuk dasar di kebun mereka. Setelah selang dua (2) minggu mulai dengan penanaman jenis-jenis tanaman yang akan ditanam. Setelah tanaman tumbuh, mereka kembali untuk melakukan penyiangan dan penggemburan, sekaligus melakukan penyemprotan dengan menggunakan pestisida organik guna mencegah serangan hama dan penyakit tanaman.
Lebih lanjut dikatakannya, pestisida organik dan pupuk organik adalah bahan alam yang tersedia di sekitar kebun petani, hendaknya petani membuat dan menggunakan untuk menyemprot tanaman sebelum diserang hama atau penyakit.
Seyognya, petani sudah menyiapkannya sebelum kebun mereka ditanami tanaman. Cara-cara inilah yang dikembangkan Wahana Tani Mandiri (WTM) bersama para kelompok tani dampingan guna melestarikan kehidupan petani untuk mandiri dalam bekerja sebagai petani. Lebih dari itu, ini adalah teknis usaha tani yang adaptif dengan perubahan iklim sesuai dengan kerja sama WTM – Miserior Jerman. (Tim KN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar